Seputar Banjir yang Sempat 'Lumpuhkan' Surabaya, Risma Pun Turun Tangan

Seputar Banjir yang Sempat 'Lumpuhkan' Surabaya, Risma Pun Turun Tangan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Feb 2020 14:21 WIB
hujan deras di surabaya mengakibatkan banjir
Banjir yang sempat 'melumpuhkan' Surabaya. (Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Jakarta -

Banjir melanda sejumlah wilayah di Surabaya pada Jumat (31/1/2020). Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pun turun tangan langsung membantu menyurutkan banjir yang menggenangi Surabaya.

Sebelum banjir, Surabaya turun hujan deras pada Jumat (31/1/2020). Hujan turun dari sekitar pukul 15.30 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

Surabaya juga diterjang banjir pada 15 Januari 2020. Air merendam sejumlah wilayah disebut karena intensitas hujan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut seputar banjir yang sempat 'lumpuhkan Surabaya':

ADVERTISEMENT

1. Ketinggian Air

Beberapa ruas jalan di Surabaya yang terkena banjir dengan ketinggian air 15 cm hingga 30 cm. Hujan deras terjadi akibat hujan sekitar 4 jam.

Jalan-Jalan yang tergenang air yakni Jalan Kutai, Jalan Bogowonto, Jalan Opak, Jalan Cisadane dan Jalan Dr Soetomo.

2. Bikin Macet

Dampak banjir di Surabaya menyebabkan macet di beberapa ruas jalan di Surabaya. Ketinggian air mulai 5 cm hingga 40 cm atau setinggi ban mobil. Jalan-Jalan yang tergenang air yakni Jalan Kutai, Jalan Bogowonto, Jalan Opak, Jalan Cisadane dan Jalan Dr Soetomo.

Polisi yang berjaga di tiap traffic light menghalau pengguna jalan khususnya sepeda motor agar menghindari genangan air yang ada di beberapa ruas jalan. Mereka diimbau memilih jalan lain. Namun upaya mencari jalur lain pun terjebak macet. Jumat (31/1/2020) malam sekitar pukul 21.20 WiB jalanan Surabaya masih macet. Warga memilih berhenti di tengah jalan menunggu genangan air surut.

3. Risma Turun Tangan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat turun langsung dan mengecek kawasan Surabaya yang tergenang hingga kebanjiran. Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan Risma langsung turun ke lapangan setelah menerima tamu dari DPRD Kabupaten Aceh Tengah.

"Sejak pukul 16.30 WIB, Ibu sudah turun ke lokasi, memantau lokasi yang tergenang," ujar Febri kepada detikcom, Jumat (31/1/2020).

Febri mengatakan salah satunya di kawasan Monumen Bambu Runcing. Di sana Risma bersama Kepala Dinas PU Bina Marga, Kepala Dinas Kominfo, Kasat Pol PP serta Kepala Dishub Kota Surabaya bahu-membahu membersihkan selokan.

"Di sana Ibu meminta mendatangkan mobil tangki untuk mempercepat menyedot air dengan mobil damkar dan disiramkan ke taman," ujar Febri.

Setelah melakukan bersih-bersih di kawasan Bambu Runcing, sekitar pukul 21.00 WIB Risma terlihat di kawasan Wonokromo. Di sana Risma juga mencari cara agar genangan di jalan cepat surut.

Risma berada di lokasi bersama dengan Kepala OPD Pemkot Surabaya untuk memantau langsung hingga pukul 23.00 WIB. Di lokasi juga terlihat dua alat berat dan beberapa dump truck untuk melakukan pengerukan di gorong-gorong agar air cepat mengalir.

Tonton juga 'Video Risma Bersihkan Sampah di Saluran Air Meski Diguyur Hujan':

[Gambas:Video 20detik]

"Iki jupuken ae, diunggahno ngene (ini diambil saja, dinaikkan begini)," kata Risma memerintahkan petugas di lokasi.

4. Banjir Sudah Surut

Beberapa ruas jalan di Surabaya yang sebelumnya tergenang air setinggi 15-30 cm akhirnya surut sekitar pukul 22.00 WIB. Air surut di beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Cisadane, Jalan Bogowonto, dan Jalan Opak. Arus lalu lintas yang semula macet dari berbagai arah seperti di kawasan Diponegoro, Kutai, Ciliwung, Bogowonto, Jalan dr Soetomo, terurai.

5. Kata BMKG

Kepala Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Kelas I Teguh Tri Santoso kepada detikcom, Sabtu (1/2/2020) menyebutkan, hujan pada Jumat (31/1) mengakibatkan sejumlah titik banjir dan tergenang di Surabaya. Hal itu terjadi karena curah hujan dengan kategori ekstrem.

"Pantauan jumlah curah hujan di wilayah Surabaya dimulai pukul 15.30 WIB sampai pukul 19.00 WIB sejumlah 125,7 mm," kata Teguh.

Menurut Teguh, meskipun data curah hujan masih bersifat sementara, namun dengan curah mencapai 125,7 mm per hari sudah bisa dikategorikan ekstrem. Hal itu lah yang kemudian membuat dampak sejumlah wilayah di Surabaya banjir dan tergenang semalam.

"Kalau bicara harian itu sudah ekstrem. Kalau bulanan masih belum dievaluasi karena masih nanti awal bulan dikerjakan," terang Teguh.

"Ya, hitungannya kalau sudah di atas 100 mm per hari itu sudah ekstrem," tambahnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads