Sunarto ternyata merupakan anak tiri korban dari suami kedua. Pria 44 tahun ini mengaku mengotaki pembunuhan karena sakit hati dan dendam kepada korban.
"Saya dendam saja, dendam pribadi," kata Sunarto saat ditanya wartawan di hadapan polisi di Polres Lamongan, Selasa (11/2/2020).
Sunarto mengaku ayahnya memang pernah menikah dengan korban dan berjalan selama 11 tahun hingga bercerai pada 2011. Pada 2019, korban sedang membangun kamar mandi untuk rumahnya. Dan semua kebutuhan material korban dibeli di toko bangunan milik ayah Sunarto.
Ketika itu, korban sering bertandang ke toko material ayah Sunarto, yang juga ditunggui Sunarto. Rupanya seringnya korban ke toko bahan bangunan itu tidak disukai dan bahkan memicu emosi Sunarto. Sunarto beranggapan korban akan mengganggu keharmonisan keluarga baru ayah Sunarto.
"Dendam pribadi karena dia pernah diperistri bapak saya," ujarnya.
Dari sinilah Sunarto akhirnya berencana menghabisi nyawa korban dan memanfaatkan Imam. Sunarto yakin Imam adalah orang yang sudah memahami keseharian korban di rumah. Saat korban membangun kamar mandi, Imam juga menjadi tenaga kulinya. Imam dengan gembira menerima orderan sang aktor intelektual.
"Saya butuh uang karena utang saya banyak," kata Imam.
Kapolres Lamongan AKBP Harun mengatakan, pada Kamis (2/1) Imam akan melaksanakan aksinya tapi gagal. Ketika masuk rumah korban, Imam disapa oleh penghuni kos di rumah korban. Imam baru melakukan aksinya pada Jumat (3/1) siang dengan cara masuk melalui pintu belakang rumah korban. Imam kemudian menusuk leher korban dengan pisau sebanyak dua kali hingga korban tewas.
"Sebelumnya, pada 7 Januari, polisi mengamankan PM, warga Babatan, Surabaya. Tersangka PM tidak terlibat dalam skenario pembunuhan, tapi hanya sebagai tersangka penadah HP milik korban," kata Harun.
Tonton juga Aulia Kesuma dan Kelvin Didakwa Lakukan Pembunuhan Berencana :
[Gambas:Video 20detik] (iwd/iwd)