Hujan deras sekitar 2 jam mengakibatkan tebing setinggi 15 meter di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto longsor. Material longsor berupa bebatuan besar, pepohonan dan tanah menimbun jalan penghubung Kecamatan Pacet dengan Trawas. Sehingga kendaraan tidak bisa melintas sama sekali.
Pantauan detikcom di lokasi, permukaan jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 40 meter. Permukaan jalan beton dengan lebar sekitar 6 meter ini tertutup lumpur bercampur bebatuan.
Pada satu titik, ketebalan material longsor mencapai 1 meter di jalan cor. Panjang bagian ini sekitar 10 meter. Tidak hanya lumpur, permukaan jalan beton itu tertimbun bebatuan besar dengan diameter mencapai 2 meter.
Material longsor berasal dari tebing setinggi 15 meter di sebelah kanan jalan jika dari Pacet menuju ke Trawas. Tebing ini ambrol di dua titik. Salah satunya dengan lebar sekitar 10 meter.
"Longsornya sekitar jam 3 sore (pukul 15.00 WIB). Penyebabnya hujan mulai jam 1 (pukul 13.00 WIB) cukup deras selama dua jam," kata Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi (48) kepada detikcom di lokasi tanah longsor, Jumat (7/2/2020).
Ternyata di atas tebing yang longsor terdapat jalan beton penghubung Dusun Mligi, Desa Claket dengan Dusun Kambengan, Desa Cempokolimo. Jalan selebar sekitar 3 meter ini terlihat kritis karena bahu jalannya amblas.
Kendati begitu, jalan ini masih banyak dilalui pengendara sepeda motor maupun mobil. Karena jalur utama tertutup longsor, para pengendara dari arah Pacet dialihkan melalui jalan sempit ini jika ingin ke Trawas.
"Jalan penghubung Mligi dengan Kambengan masih bisa dilalui karena yang longsor bagian tembok penguat tanahnya," terang Umbar.
Ia memastikan tidak ada korban dalam insiden ini. Sampai saat ini puluhan warga Desa Claket membersihkan material longsor dengan alat seadanya. Yaitu hanya mengandalkan cangkul dan sekop.
Menurut Umbar, pembersihan material longsor ditargetkan selesai besok pagi. Karena pihaknya menunggu bantuan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto.
"Targetnya besok selesai karena perlu bantuan alat berat. Kami sudah minta bantuan Dinas PUPR. Karena batunya besar-besar, diameter batu sampai dua meter," jelasnya.
Tebing di jalur Pacet-Trawas, tepatnya di Dusun Mligi, kata Umbar, memang kerap longsor. Padahal tebing ini banyak ditumbuhi pepohonan. Kejadian serupa pernah terjadi pada musim hujan tahun lalu.
"Di sini memang rawan longsor. Tanahnya labil. Pepohonan cukup lebat, tapi kondisi tanahnya mudah ambrol," tandasnya.
Selain di Desa Claket, tanah longsor juga terjadi di Desa Cempokolimo, Kecamatan Pacet. Material longsor berupa tanah dan bebatuan setebal 50 cm menimbun jalan cor penghubung Pacet-Trawas. Namun timbunan longsor menutup separuh jalan sehingga masih bisa dilalui kendaraan.