Santri kelas IX MTs Amanatul Ummah Risky Nadiroh mengatakan sebelum banjir terjadi, hujan deras mengguyur kawasan pacet dan sekitarnya. Sekitar pukul 15.30 WIB, banjir tiba-tiba menerjang asrama putri yang terdiri dari asrama untuk santri tingkat MTs dan Madrasah Aliyah (MA).
"Banjir di asrama putri tadi airnya sampai selutut. Air bercampur lumpur," kata Risky kepada detikcom di lokasi, Jumat (7/2/2020).
Ia menjelaskan, banjir di halaman asrama sempat sepinggang orang dewasa. Banjir masuk ke kamar-kamar asrama santri putri di lantai pertama. Banjir bercampur lumpur juga menerjang dapur asrama, perkantoran MTs dan MA Amanatul Ummah, hingga kamar mandi para santri.
"Banjir dan lumpur juga masuk ke asrama MTs dan MA. Baru surut sekitar pukul 17.00 WIB," terang Risky.
Santri MTs Amanatul Ummah lainnya Adibah Kasya (12) menjelaskan banjir datang dari arah depan asrama putri dan kamar mandi para santri. Sehingga banjir masuk ke kamar para santri di lantai pertama. Mulai dari asrama MTs hingga MA.
"Yang parah asrama MA, perabotan sampai dievakuasi ke asrama MTs," terangnya.
Pantauan detikcom di lokasi pukul 17.30 WIB, banjir di asrama putri Ponpes Amanatul Ummah sudah surut. Para santri masih sibuk membersihkan lumpur dari kamar asrama, dapur, kamar mandi hingga halaman.
Perabotan para santri berupa kasur, batal, guling, tas, sepatu nampak menumpuk di teras asrama putri MTs. Semua perabotan itu dari asrama MA. Kondisinya basah dan kotor.
Petugas Kebersihan Ponpes Amanatul Ummah Sunarto (41) menambahkan, banjir juga menerjang perkantoran MTs dan MA Amanatul Ummah. Lumpur bercampur sampah menutup permukaan halaman perkantoran.
"Banyak lumpur dan sampah. Ini proses pembersihan di halaman perkantoran," tandasnya. (iwd/iwd)