Prayitno menyampaikan, sebelumnya, pekarangan rumahnya hanya tampak seperti bekas cor semen yang keras. Namun karena tanah tergerus air hujan, sebagian potongan fosil terlihat dan diamankannya.
"Awalnya ini biasanya buat parkir orang jual sayuran keliling itu. Terlihat seperti bekas cor semen fondasi rumah, tapi sering terkena hujan tanah tergerus dan kelihatan salah satu bagian fosilnya," ujarnya.
Kemudian petugas BPSMP, Niko, menyampaikan fosil yang dikira cor semen di pekarangan rumah Prayitno adalah fragmen tulang pinggul gajah purba.
"Ini fragmen Pelvis elephantidae atau fragmen tulang pinggul gajah purba yang masih di dalam tanah ini. Harus dilakukan ekskavasi. Ada pula fragmen Cranium stegodon atau bagian kepala atas gajah purba," terangnya.
"Untuk mengungkap, kita harus jadwalkan untuk ekskavasi. Terus yang di plastik yang dibawa masyarakat ada fragmen tempurung kura-kura dan beberapa pecahan kaki kerbau purba," pungkas Niko.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini