Ia juga memilih menanam menggunakan umbi porang, bukan biji 'katak' yang menempel di daun. Sehingga masa panen yang tadinya tiga tahun kini bisa dipangkas menjadi enam bulan.
Selain sebagai petani porang, kini Paidi juga sudah punya perusahaan PT Paidi Indo Porang. Ia memiliki 66 karyawan menyiapkan bibit untuk para petani yang tertarik kerja sama dan menampung hasil panen para petani.
"Kalau untuk modal tentu tergantung dari berapa kisaran luas yang ditanam. Kalau bergabung berinvestasi dengan kami tentu kita sudah punya rinciannya. Kalau tanam satu hektare itu bisa MoU dengan PT Paidi Indo porang," ujar Paidi kepada detikcom di rumahnya, Selasa (4/2/2020).
Paidi juga menjual produk olahan berbahan Porang. Di antaranya beras untuk dikonsumsi orang diet serta bihun.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini