Lalu menyiapkan kuku palsu berbahan dasar gel untuk diolesi kutek berwarna dasar merah. Kemudian dikeringkan dibawah alat khusus yang dilengkapi sinar UV. Proses pengeringan ini butuh waktu sekitar 15 menit. Setelah warna dasar merah kering, baru dipercantik dengan ornamen warna emas berupa goresan aksen China atau motif-motif lain bernuansa Imlek.
"Over all prosesnya bikin sampai kita tempel ke kuku jari tangan customer itu sekitar 30 menit. Nah mereka bisa milih jenis lemnya khusus untuk kuku atau lem stiker," beber wanita berambut pirang ini.
Untuk lem khusus kuku, lanjutnya, bisa bertahan selama satu bulan. Sedangkan lem stiker hanya bertahan 2 sampai 3 hari. Customer yang punya banyak aktivitas, biasanya lebih senang memilih lem stiker. Sehingga mendekati hari H Imlek atau pas acara keluarga, mereka bisa memasangnya kembali.
"Kalau tarif bervariasi. Tergantung motif dan tingkat kesulitan. Tapi kami pakai standart paling rendah sekitar Rp 120 ribu, paling mahal karena ornamen lebih banyak itu sampai Rp 350 ribu," aku Rizky.
![]() |
Menjelang Imlek tahun ini, Rizky mengaku dalam sehari bisa melayani 3 sampai 5 customer naik art fake. Jumlah ini akan makin bertambah banyak jika mendekati hari H Imlek.
Seorang customer warga Kanigoro, Anggi mengaku punya kebiasaan mempercantik penampilannya ketika menjelang perayaan Imlek. Selain wajah dan badan, penampakan kuku jari tangan yang cantik juga bagian dari kunci penampilan makin menawan.
"Sudah terbiasa sih ya. Apalagi kalau jelang Imlek kini, banyak ketemu saudara, teman, kerabat lainnya. Jadi penampilan harus menawan. Kan seneng pas salaman terus kuku jari tangan terlihat indah, cantik pakai nail art fake ini," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini