"Pelarian tersebut dilakukan dengan cara membobol dan membakar atap plafon kamar kemudian melarikan diri melalui atap genteng Blok C melewati tembok rutan," kata Karutan Bangil Wahyu Indarto, Senin
(6/1/2020).
Wahyu mengatakan dari investigasi yang sudah dilakukan, tahanan ini kabur dengan cara merusak plafon. Dijelaskannya, plafon dirusak dengan cara dibakar.
"Jadi, dia menyiapkan sikat gigi yang terbuat dari plastik dan korek api. Setelah itu, dia bakar plafon yang terbuat dari kayu. Selanjutnya ia renggangkan jeruji besi yang berada di lapisan luar plafon," kata Wahyu.
Selanjutnya, kata Wahyu, tahanan memanjat plafon setinggi empat meter ini dengan bantuan sarung yang biasa ia gunakan untuk salat. Sarung ia kaitkan dan dibuat untuk membantunya memanjat. Setelah itu, ia masuk ke atas plafon dan membuka genteng kamar tempat dia ditahan.
Wahyu kemudian menguraikan kronologi kaburnya residivis curanmor pada hari Sabtu (4/1/2020) tersebut. Tetapi aksi membakar plafon tak terekam CCTV.
"Pada pukul 03.40, terlihat dari CCTV, Sipaul terlihat keluar melalui atap kamar isolasi. Kemudian, ia terlihat mengawasi keadaan sekitar selama 10 menit dan melompat dari atap genteng isolasi ke atap genteng Blok C," terang Wahyu.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini