MUI Jatim Imbau Umat Muslim Tak Ucapkan Natal: Kecuali Wapres

MUI Jatim Imbau Umat Muslim Tak Ucapkan Natal: Kecuali Wapres

Hilda Meilisa - detikNews
Senin, 23 Des 2019 13:29 WIB
MUI Jatim (Foto: Istimewa)

Sementara untuk pemberian ucapan, menurut Yunus, sama saja membenarkan ajaran agama lain.

"Jadi mengenai ucapan Natal, ini masuk wilayah akidah ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu. Yang di dalam akidah Islam itu sangat jelas bahwa Allah itu Maha Esa, Maha satu dan tunggal, tidak beranak dan tidak diperanakkan, bukan bapak dan bukan anak," jelas Yunus.

Untuk itu, peringatan Natal yang merupakan peringatan kelahiran Anak Tuhan, lanjut Yunus, merupakan hal di luar akidah. Yunus menyebut mengucapkan selamat sama saja mengakui jika Tuhan tidak lah tunggal atau Esa.


"Nah peringatan Natal itu kan peringatan hari lahirnya anaknya Tuhan. Nah ini kan masuk akidah dan itu tidak boleh. Sehingga kemudian kita mengucapkan hari natal itu berpotensi merusak akidah. Sehingga kemudian kita tidak boleh memaksakan atau meminta agar orang Muslim mengucapkan hari natal mengikuti perayaan ritualitas natal," lanjut Yunus.

Yunus meminta hal ini perlu dipahami oleh seluruh umat muslim. Menurut Yunus, jika masyarakat telah paham akan esensi toleransi, sweeping yang dilakukan sejumlah oknum tak akan terjadi.

"Saya kira kalau misalnya memaknai toleransi itu secara benar, maka tidak mungkin ada sweeping. Kalau dipahami dengan baik, tidak akan muncul kelompok-kelompok tertentu yang melakukan sweeping," ungkapnya.

"Peringatan Hari Natal itu adalah masuk ritualitas agama yang tidak masuk wilayah yang ditoleransi. Kan umat Islam punya namanya lakum dinukum waliyadin. Kalau persoalan sosial dan yang lain itu boleh ditoleransi, kalau masalah akidah tidak boleh dipaksakan. Nah kalau itu dipahami dengan baik, itu tidak akan kita jumpai anak-anak yang agama berbeda dengan peringatan hari besar itu menggunakan atribut mereka, maka tidak mungkin ada sweeping," pungkas Yunus.

(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.