Kala itu dirinya harus mengeluarkan biaya Rp 15 juta untuk operasi tersebut. Namun oleh pihak RSUD dikenakan biaya Rp 8 juta.
"Saya cari pinjaman waktu itu, sampai sekarang belum saya bayar. Saya pulang ke Madiun ini untuk cari bantuan saudara karena saya juga baru pindah domisili saat ngurus Kartu Indonesia Sehat, semula KTP saya Madiun pindah Mimika. Tapi ini tidak mungkin kembali ke Mimika karena harus menunggu operasi berikutnya di RSUD dr Soetomo Surabaya," ujarnya.
Fitri berharap anaknya sembuh setelah menjalani operasi di RSUD dr Soetomo. Sebab, dokter menyatakan operasi anaknya dilakukan jika usianya di atas 6 tahun.
Dia pun berharap agar pemerintah bisa meringankan beban biaya operasi anaknya. Hal itu karena dirinya terdaftar di BPJS kartu KIS dengan biaya mandiri per bulan.
Kondisi bayi tanpa anus ini sempat diunggah tetangga Fitri bernama Sulis Widya Wati (35), ke grup facebook. "Saya kasihan saja dengan kondisinya yang butuh bantuan karena tidak mampu. Suaminya juga masih di Mimika, Papua hanya bekerja sebagai kuli bangunan," ujar Sulis saat ditemui di lokasi.