Kepala Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Sabar mengatakan terdapat delapan sapi yang mati mendadak di Dusun Putuk dan Dusun Klageran. Sebagian bangkai sapi diduga dijual kepada seorang perantara untuk dijual kembali ke jagal sapi.
"Menurut keterangan Pak Kasun (Kepala Dusun), bangkainya itu dijual ke seseorang, terus nanti dijual ke jagal. Tapi yang satu itu (disembelih) dibagikan ke warga," kata Sabar, Selasa (3/12/2019).
Aksi jual-beli bangkai sapi itu dilakukan secara diam-diam dan terselubung. Bahkan saat ia mencoba bertanya langsung kepada peternak, rata-rata mereka bungkam dan tidak mengakui penjualan bangkai tersebut. Satu ekor sapi biasanya dijual sekitar Rp 3 juta.
Dugaan penjualan sapi itu dimungkinkan untuk menghindari kerugian. Sebab, apabila sapi dikubur, peternak tidak mendapatkan uang sama sekali.
Perdagangan gelap bangkai sapi ini menjadi perhatian serius pemerintah desa. Pihaknya meminta warga tidak memperjualbelikan bangkai sapi.
Pihaknya berharap, jika ada sapi mati secara tidak wajar, warga segera melapor ke perangkat desa yang nantinya akan dilanjutkan ke Dinas Peternakan, sehingga penyebab kematian sapi bisa diketahui dengan jelas.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini