Kekecewaan itu seperti diungkapkan BT (34), salah seorang wali murid SDN di Kecamatan Tembelang. Pria yang sehari-hari menjadi kuli bangunan ini sempat berharap seragam gratis dibagikan awal tahun ajaran baru. Namun, seragam nasional dan pramuka berupa lembaran kain itu baru dibagikan enam bulan setelah tahun ajaran baru berlangsung
"Sebetulnya saya merasa dikecewakan. Kalau memang tidak bisa terealisasi, mendingan tidak usah janji," kata BT kepada wartawan, Kamis (21/11/2019).
Keterlambatan pembagian seragam gratis dari Pemkab Jombang memaksa BT membeli seragam sendiri untuk anaknya. Dia harus merogoh dompetnya hingga Rp 300 ribu untuk membeli 2 setel seragam nasional merah-putih dan pramuka. Jika seragam gratis dibagikan tepat waktu pada awal tahun ajaran baru, maka BT dan para wali murid lainnya tak perlu mengeluarkan biaya seragam untuk anak-anak mereka.
"Daripada menunggu lama, kasihan anak saya. Karena semua siswa sudah pakai seragam SD. Semua siswa dibelikan sendiri sama orang tuanya," terangnya.
Rasa kecewa juga dilontarkan TR, wali murid siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan/Kabupaten Jombang. Dia mengira seragam gratis dibagikan Pemkab Jombang awal tahun ajaran baru 2019/2020. Ibu rumah tangga ini sempat menanti seragam gratis selama 2 bulan. Anaknya yang sudah masuk kelas 1 MI masih memakai seragam Taman Kanak-kanak (TK).
"Setelah dua bulan, anak saya minder pakai seragam TK. Ya sudah saya belikan sendiri. Satu setel Rp 85 ribu," ungkapnya.
Setelah 6 bulan menunggu, akhirnya TR menerima seragam gratis dari Pemkab Jombang untuk anaknya. Namun seragam nasional hijau-putih dan pramuka dia terima berupa lembaran kain. Hanya seragam olahraga yang siap pakai.
"Seragam gratis rencana buat kalau dia udah kelas 3-4. Karena nanti anak saya tubuhnya makin besar," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang Agus Purnomo membenarkan keterlambatan pembagian seragam gratis bagi siswa SD dan SMP sederajat. Dia berdalih, program ini menjadi pengalaman pertama bagi Pemkab Jombang.
"Doakan saja besok (tahun depan) tepat waktu. Begitu siswa baru registrasi, semua sudah disiapkan," jelasnya.
Program seragam gratis tahun ini menyedot dana APBD tahun anggaran 2019 senilai Rp 30 miliar. Program ini menyasar 22 ribu siswa SMP sederajat dan 17 ribu siswa SD sederajat. Setiap siswa menerima seragam nasional, pramuka dan olahraga.
Tidak hanya terlambat dibagikan, seragam olahraga gratis untuk siswa SMP sederajat banyak yang kekecilan. Puluhan sekolah pun mengembalikan seragam tak sesuai ukuran siswa itu ke Dinas Pendidikan Jombang. Saat ini 4.900 potong seragam kekecilan sedang diperbaiki oleh pihak rekanan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini