PWNU Jatim Minta Sukmawati Korbankan Gengsi dan Minta Maaf

PWNU Jatim Minta Sukmawati Korbankan Gengsi dan Minta Maaf

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Selasa, 19 Nov 2019 19:36 WIB
PWNU Jatim (Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya - PWNU Jawa Timur menyikapi pemberitaan soal pernyataan Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden pertama RI Sukarno. PWNU minta Sukmawati meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar ingin semua pihak senantiasa bersikap dan membuat statement dengan mempertimbangkan stabilitas dan kondisi, baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun tokoh nasional.

Menurutnya, hal itu karena Indonesia sedang menjadi target untuk dipecah belah. Untuk itu, menjaga keamanan hingga stabilitas politik di negara superheterogen ini dinilai sangat penting.


"Tokoh apa pun yang berucap sekiranya itu menimbulkan kegaduhan, ruwet-ruwet, ndak usah diucapkan dan dimunculkan di depan umum. Seandainya sudah telanjur diucapkan, ayo, gentle demi negara, akui dan itu kami cabut, minta maaf. Nggak apa-apa malu sedikit. Korbankan gengsinya," kata Kiai Marzuki di Sekretariat PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya, Selasa (19/11/2019).

Namun, jika Sukmawati belum juga mencabut ucapannya, Kiai Marzuki meminta aparat penegak hukum untuk tanggap. Misalnya dengan memanggil Sukmawati untuk dimintai keterangan.

"Jika (Sukmawati) belum mencabut ucapannya, besar harapan kami kepada aparat, tanggap. Tanggap bukan tangkap, dengan cara dipanggil, ditabayun, daripada masyarakat bergerak dan menimbulkan gaduh," lanjutnya.

Selain itu, Marzuki meminta kepada Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Jokowi ikut membantu menyelesaikan kasus ini. Ia tak ingin kegaduhan berlarut-larut.

"Nyuwun sewu, ada Bu Megawati, ada Presiden, menteri, ada Kapolri. Ada penyelesaian dari aparat negara daripada harus kasus ini berlarut-larut. Harapan kami, yang bersangkutan gentle mencabut pernyataan dan minta maaf. Yang kedua, aparat lebih proaktif melakukan langkah-langkah kebijakan sehingga suasana tetap kondusif," paparnya.

Saat ditanya apakah PWNU Jatim akan melaporkan Sukmawati ke aparat, Marzuki menjawab tidak. Menurutnya, itu akan menambah runyam suasana. Namun ia mengakui umat Islam pasti tersinggung.


"(Jika dilaporkan) nanti ramai dengan orang nasionalis, ndak selesai-selesai. Ndak usah nunggu bawah nuntut, apalagi sebesar NU nuntut. NU akan melihat perkembangan yang bersifat maslahat untuk Islam dan Indonesia," katanya.

"Nabi Muhammad, menurut keyakinan Islam, adalah orang yang paling mulia secara mutlak. Tak ada yang melebih, dunia sampai akhirat. Lalu, jasa-jasa yang dia lakukan menyelamatkan manusia di dunia sampai akhirat," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.