Sikap MUI: Sukmawati Singgung Perasaan Muslim, tapi Umat Harus Tahan Diri

Sikap MUI: Sukmawati Singgung Perasaan Muslim, tapi Umat Harus Tahan Diri

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Selasa, 19 Nov 2019 15:04 WIB
Sekjen MUI Anwar Abbas (Rahel/detikcom)
Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan pernyataan Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Sukarno. MUI menilai pernyataan Sukmawati melukai perasaan umat Islam.

"Pertama, pernyataan yang disampaikan Ibu Sukmawati itu kita sudah tahu semuanya. Telah menyinggung hati dan perasaan umat Islam. Karena telah mengusik ranah keyakinan umat. Bahwa nabi dan rasul tidak bisa dibandingkan dengan tokoh lain. Dalam hal ini membandingkan Nabi Muhammad dengan Bung Karno," kata Sekjen MUI Anwar Abbas di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).

Pernyataan Anwar tersebut disampaikan setelah MUI menggelar rapat pada pagi tadi, untuk membahas mengenai pernyataan Sukmawati. Anwar membacakan tulisan dalam secarik kertas yang memuat kesimpulan rapat MUI mengenai pernyataan Sukmawati itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin kedua, lanjut Anwar, akibat dampak dari pernyataan tersebut, telah membuat banyak elemen masyarakat yang mengungkapkan kekecewaannya. MUI juga menyadari sepenuhnya mengenai upaya pelaporan oleh elemen masyarakat ke kepolisian terhadap Sukmawati.

Poin ketiga, lanjut Anwar, MUI menghormati proses hukum yang diberlakukan kepada Sukmawati. Namun Anwar mengimbau semua pihak agar menahan diri.

"Untuk itu, kami MUI mengimbau kepada para pihak agar dalam menghadapi masalah ini tetap bisa mengendalikan diri dan memperhatikan undang-undang serta ketentuan yang berlaku dalam Republik Indonesia. Agar masalah ini tidak melebar ke mana-mana dan tidak mengganggu keamanan dan stabilitas dalam negeri," jelasnya.

Simak penjelasan MUI selanjutnya di halaman berikutnya..

Anwar meminta semua pihak tidak melakukan tindakan anarkis dalam menolak pernyataan Sukmawati. MUI, menurut Anwar, akan mempertimbangkan jika diminta menjadi saksi ahli.


"Kalau diproses secara hukum akan kita kaji, akan kita kirim saksi ahlinya atau tidak. Belum, ini kan kalau," paparnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads