Kendati begitu, sejumlah warga Desa Modopuro menyebut kondisi Sungai Ledeng yang penuh sampah dan limbah sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Para pelaku usaha diduga membuang limbah pemotongan ayam dan pengolahan usus ayam ke parit-parit.
Terdapat dua jenis limbah yang mengalir di parit-parit Desa Modopuro. Yaitu limbah warna putih yang diduga dari pencucian usus ayam dan limbah warna merah yang disinyalir dari pemotongan ayam. Limbah-limbah tersebut lantas terbawa air parit dan terkumpul di Sungai Ledeng atau Avur Gedang.
"Setahu saya pembinaan terhadap para pengusaha sudah ada. Hanya saja mungkin para pengusaha tidak melaksanakan maksimal," terang Rokhim.
Limbah bercampur sampah rumah tangga yang memenuhi permukaan Sungai Ledeng menimbulkan pemandangan yang menjijikkan. Bau tak sedap cukup menyengat hidung saat melintas di dekat sungai ini. Selain itu, limbah di Sungai Ledeng diduga membuat air sumur warga sekitar menjadi berminyak.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini