"Masih proses penyelidikan dan koordinasi dengan Tipidkor Polda," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Agus Sudaryatno, Rabu (6/11/2019).
Polisi sudah memeriksa saksi-saksi yang melihat dan mengalami sendiri kejadian, antara lain petugas kebersihan, para guru, hingga orang tua murid. Pihak pelaksana proyek belum diperiksa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ambruknya atap diduga karena rangka bangunan tak sesuai dengan spesifikasi. Namun polisi masih menunggu hasil tim labfor yang sudah melakukan TKP.
"Minta waktu. Nanti akan kami sampaikan perkembangannya," ujar Agus.
Atap SDN Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan, ambruk. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Selasa (5/11/2019) ini menyebabkan dua orang meninggal. Selain itu, 11 siswa lainnya mengalami luka-luka.
Gedung yang ambruk berada di bagian depan. Gedung itu terdiri atas empat kelas, yakni kelas II-A dan II-B serta kelas V-A dan V-B. Rata-rata tiap kelas ada 30 siswa. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini