Kasus Seorang Pria di Pasuruan Bacok Ustaz yang Ngaji dalam Musala

Round-up

Kasus Seorang Pria di Pasuruan Bacok Ustaz yang Ngaji dalam Musala

Suki Nurhalim - detikNews
Jumat, 01 Nov 2019 08:53 WIB
Musala lokasi pembacokan ustaz di Pasuruan/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Seorang ustaz di Kabupaten Pasuruan dibacok tetangganya saat mengaji di musala tempat ia tinggal. Apakah pelaku mengalami gangguan jiwa?

Korban pembacokan itu bernama Usman (70) warga Desa Mlaten, Kecamatan Nguling. Pembacokan terjadi usai korban melaksanakan salat zuhur berjamaah. Setelah salat, korban membaca Alquran bersama dua jemaah lainnya.

Tiba-tiba pelaku Samid (65) yang merupakan tetangga korban masuk ke musala dengan membawa celurit. Di dalam musala, pelaku marah - marah tak jelas.


Korban dan dua orang lainnya berusaha menenangkan pelaku tapi malah jadi korban penganiayaan. Korban menerima beberapa bacokan yang dilakukan pelaku.

Korban mengalami luka bacok di telinga sebelah kiri, lengan tangan sebelah kiri serta leher sebelah kiri. Korban dibawa ke Puskesmas Nguling dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit M Sholeh Kota.

Menurut adik korban, Muhaimin, selama ini pelaku cenderung tidak senang dengan suara orang mengaji. Apalagi jika menggunakan pengeras suara.

"Itu tadi jam dua (14.00 WIB), datang marah-marah bawa arit. Dia nggak suka ada orang ngaji. Benci sama orang ngaji," kata Muhaimin di Musala Al Usmani, Kamis (31/10).

Bahkan menurutnya, pelaku juga sempat menendang dan menginjak-injak Alquran. "Alquran disepak-sepak. Quran diinjak-injak. Ini saksinya ada," imbuh Muhaimin.

Karena apa yang dilakukan pelaku sudah dianggap keterlaluan, korban marah dan memukul Samid dengan cambuk. Pelaku akhirnya naik pitam dan menyabetkan celurit ke arah korban.


Pelaku kemudian kabur ke arah barat. Warga yang mengetahui kejadian itu marah dan mengejar pelaku. Pelaku akhirnya ditangkap saat sembunyi di rumah putrinya, M. Warga yang marah menghajarnya beramai-ramai. Pelaku terluka di pelipis dan pipi.

Beruntung petugas Polsek Nguling datang mengamankan pelaku. Pelaku kemudian dibawa ke RSUD Grati untuk mendapat perawatan. Setelah itu, dibawa ke mapolsek untuk menjalani perawatan.

"Setelah kejadian pelaku melarikan diri ke arah barat dan dikejar warga dan dapat ditangkap oleh warga di rumah putrinya. Selanjutnya diamankan oleh petugas dan dibawa ke RSUD Grati," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Slamet Santoso.

Keluarga korban menyerahkan penanganan kasus ini ke aparat penegak hukum. Kondisi lokasi sudah kondusif. Polisi masih mendalami motif pembacokan tersebut.

"Pemeriksaan intensif dan proses penyidikan kami lakukan," lanjutnya.

Slamet mengatakan, menurut keterangan sejumlah warga, pelaku seringkali marah-marah. Diduga mengalami gangguan jiwa.


"Pemeriksaan intensif dan proses penyidikan kami lakukan. Namun kami juga akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku. Akan kami periksa dengan mendatangkan ahli jiwa," ujar Slamet.

Namun Muhaimin menyangkal anggapan tersebut. Muhaimin yakin tindakan pelaku yang datang ke dalam musala bawa celurit dan marah-marah hingga berujung pembacokan korban dilakukan dengan sadar.

"Ya bukan kelainan jiwa. Kalau kelainan jiwa sejak dulu itu bunuh orang. Memang disengaja itu," pungkasnya.
Halaman 2 dari 3
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.