Korban pembacokan itu bernama Usman (70) warga Desa Mlaten, Kecamatan Nguling. Pembacokan terjadi usai korban melaksanakan salat zuhur berjamaah. Setelah salat, korban membaca Alquran bersama dua jemaah lainnya.
Tiba-tiba pelaku Samid (65) yang merupakan tetangga korban masuk ke musala dengan membawa celurit. Di dalam musala, pelaku marah - marah tak jelas.
Korban dan dua orang lainnya berusaha menenangkan pelaku tapi malah jadi korban penganiayaan. Korban menerima beberapa bacokan yang dilakukan pelaku.
Korban mengalami luka bacok di telinga sebelah kiri, lengan tangan sebelah kiri serta leher sebelah kiri. Korban dibawa ke Puskesmas Nguling dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit M Sholeh Kota Probolinggo.
Setelah membacok korban, pelaku melarikan diri ke arah barat. Warga yang marah mengejarnya dan pelaku berhasil ditangkap.
Pelaku dihajar beramai-ramai hingga terluka. Beruntung polisi segera datang mengamankan. Pelaku dibawa ke RSUD Grati untuk menjalani perawatan. Setelah itu dibawa ke Polsek Nguling.
Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek Nguling yang masuk wilayah hukum Polres Pasuruan Kota. Polisi masih menyelidiki motif pelaku.
"Pelaku datang ke musala bawa celurit sambil marah-marah. Korban dan saksi berusaha menenangkan tapi korban malah mengalami penganiayaan. Terkena beberapa kali bacokan pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Slamet Santoso, Kamis (31/10/2019).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini