Para pejabat yang hadir dalam upacara, antusias ikut membawa barong dan menari bersama. Mereka turun dari stage, pun dengan Bupati Blitar, Rijanto.
"Hari Sumpah Pemuda saya sangat bangga bisa melihat tampilan jaranan kolosal ini. Ini moment yang tepat untuk mengenalkan pada generasi muda pada budaya aslinya. Budaya adalah jati diri bangsa," cetus Bupati Rijanto usai ikut menari.
Di antara para pelajar SMA yang ikut menari jaranan, mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam pertunjukkan ini. Mereka sama sekali tidak merasa malu, malah mengajak ikut melestarikan budaya daerah khas Blitar ini pada teman-temannya.
"Ngapain malu. Jaranan bagus kok. Gampang juga narinya. Kami latihan hanya dua minggu sama 40 teman lainnya," aku Reinaldi, pelajar kelas X SMAN 3 Kota Blitar.
Agnesa Ananda Celin, pelajar sekaligus penari jaranan sangat bangga bisa mengajak teman-temannya menari jaranan kolosal ini. Sebanyak 80 pelajar SMKN Kademangan, teman satu sekolah Agnes ikut bergabung di pertunjukkan kolosal pagi ini.
"Saya yang ajarin teman-teman, karena saya juga penari jaranan. Mereka mudah menghafalkan karena memang suka menari tradisional. Semoga acara seperti ini sering digelar pemerintah daerah Blitar," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini