Warga khawatir Nasir akan membongkar kuburan ibunya lagi. Karena warga melihat Nasir masih berkeliaran di sekitar lokasi sambil membawa pisau. Untuk sementara, makam dipasang anyaman bambu dan tumpukan batu.
Kepala Desa (Kades) Kedung Sumur Muhammad Hasyim mengatakan pihaknya bersama muspika sempat mendatangi rumah keluarga Nasir. Namun Nasir tak ada di rumah dan justru lari keluar. Nasir berlarike tengah hutan dengan membawa sebilah pisau. Nampaknya, Nasir enggan menemui siapapun.
Menurut Hasyim, Nasir masih belum rela janazah ibunya dikembalikan ke liang lahat. Nasir berencana masih ingin membongkar makam itu lagi.
"Sekarang masih ada di tengah hutan. Dia (Nasir) sepertinya ingin membongkar kuburan ibunya," kata Hasyim.
Agar kejadian pembongkaran kuburan tak terulang kembali, kata Hasyim, pihaknya bersama warga setempat saling bergantian menjaga makam Sumarto. Dalam waktu dekat ini, pihaknya bersama muspika akan melakukan pengecoran pada kuburan tersebut.
Untuk sementara waktu, pihaknya meletakkan anyaman bambu dan tumpukan batu di atas kuburan tersebut. Untuk mengantisipasi penggalian kubur itu tak terulang kembali.
"Apalagi, saat ini Nasir berada di hutan yang sepertinya menunggu waktu tepat untuk menggali kubur itu. Kami bersama warga saling bahu membahu untuk menjaga ketat kuburan ini," paparnya.
Sementara itu, Samsul Asin (50), kakak kandung Nasir menyampaikan, adik kandungnya tersebut merupakan anak kesayangan ibu Sumarto. Hingga kini Nasir belum bisa menerima atas kepergian ibunya. Ia menganggap ibunya masih hidup.
"Di masa hidupnya Nasir memang disayang sama ibu saya. Dia salah satu anaknya yang paling disayanginya. Jadi sekarang Nasir belum menerima kepergian ibu," katanya.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini