Nugroho menambahkan, sejak awal, timya sudah punya dugaan jika posisi candi berada di bawah pohon beringin. Dugaan ini tentu dikaitkan dengan temuan candi-candi sebelumnya, yang ternyata posisinya juga berada di bawah pohon besar. Apalagi, lokasi pohon beringin ini tepat di areal Punden Joko Pangon.
"Jadi zaman embah-embah kita dulu ketika Islam masuk, mereka sengaja menutup candi yang posisinya sudah terpendam dengan menanami pohon besar. Gunanya, supaya candi itu tidak dimanfaatkan lagi," ungkapnya.
Mereka, lanjut dia, lalu melarang anak cucunya untuk ke lokasi itu dengan menyebut areal angker dan wingit supaya dilupakan. Seperti beberapa kasus lokasi temuan candi, yang dijadikan punden oleh warga sekitar.
"Kami berharap, hanya bagian kecil yang terpendam d ibawah pohon itu. Karena kelihatannya ada gundukan agak tinggi tepat di barat pohon, semoga bagian utamanya di situ. Supaya lebih memudahkan untuk perawatan fisiknya," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini