Belajar dari Busan, Risma Ingin Pelajar Berpikir 100 Tahun ke Depan

Belajar dari Busan, Risma Ingin Pelajar Berpikir 100 Tahun ke Depan

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Selasa, 08 Okt 2019 16:13 WIB
Wali Kota Risma saat di Korsel (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku khawatir terkait masalah peningkatan SDM Kota Surabaya. Karenanya saat di Busan, Korea Selatan, Risma mengaku melakukan study banding dalam bidang pendidikan dan perekonomian.

Hal tersebut disampaikan Risma saat bersilaturahmi dengan Forkopimda Kota Surabaya di Kediaman Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam.

Risma mengatakan persoalan peningkatan SDM sejak dini menjadi fokusnya ke depan. Sebab di era keterbukaan nantinya, di masa depan anak-anak Surabaya tidak hanya berhadapan di tingkat nasional, melainkan di tingkat internasional.


"Kebetulan kemarin aku di Busan (Korsel), ketemu dengan salah satu dewan informasi pendidikan Korsel. Dia menyampaikan saat aku ngomong ingin ketemu dan menggagas pendidikan seperti di Korea, sehingga semua bisa bergerak," kata Risma kepada wartawan di Kediaman Walikota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Selasa (8/10/2019).

Risma menyebut pergerakan pendidikan di Korea Selatan bergerak di semua faktor. Karena itu Korsel bisa menjadi maju dengan sendirinya.

"Kalau Korsel itu semuanya gerak, keseniannya gerak, industrinya gerak, teknologinya gerak. terus saat aku meminta ke dia bagaimana caranya dia membantu aku, ngomong bisakah kamu bantu aku, dia ngomong aku mau bantu tapi aku lihat negaramu dulu. Karena menurut dia pendidikan yang paling utama adalah cinta negaranya dulu," lanjut Risma.

Risma mengatakan sistem dalam pendidikan saat ini adalah pelajaran yang diingat. Namun ke depan Risma ingin menerapkan pendidikan untuk berfikir lebih maju untuk 100 tahun ke depan.

"Kalau pendidikan yang guru kita lakukan adalah pendidikan yang diingat dan untuk panduan. Tapi yang paling penting adalah bagaimana berfikir untuk 100 tahun ke depan. Nah yang ke depan ini saya berikan untuk anak-anak. Maka saya akan coba ngomong kepada kepala-kepala Sekolah di Surabaya," imbuh Risma.

Risma mengakui gagasanya memang berat. Namun walikota segudang prestasi itu berkeyakinan bisa melakukannya demi kemajuan Kota Surabaya.


"Tantangan terberatnya itu, contohnya matematika itu ujian, aku lulus dapat 10 dapat 9, kayak gitu. Padahal bukan itu, matematika ke depan adalah matematika bisa memecahkan misalkan mobil tidak perlu ada sopirnya. Rumah ini tidak perlu mengunakan tenaga fosil. Tapi itu sulit dilakukan oleh guru, itu tantangan terberatnya," ujar Risma.

Risma juga mengungkapkan jika saat ini guru hanya berpatokan pada pedoman yang harus diikuti aturannya. Menurutnya saat ini yang bisa dilakukan hanyalah bisa menyampaikan kepada kepala sekolah dan para guru bisa memberikan kepada anak untuk berfikir 100 tahun ke depan.

"Misalnya bagaimana mengajarkan kepada anak-anak bisa memasak telur tidak mengunakan minyak. Waktu di acara ekonomi forum ada salah satu ilmuwan yang nangkap udara menjadi bensin. Aku bingung, tapi ternyata bisa memang," tandas Risma.
Halaman 2 dari 2
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.