Pemkab Banyuwangi akan Tampung Korban Kerusuhan Wamena Tak Punya Rumah

Pemkab Banyuwangi akan Tampung Korban Kerusuhan Wamena Tak Punya Rumah

Ardian Fanani - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 17:23 WIB
Plt Kepala Dinas Sosial Banyuwangi Peni Handayani/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Untuk mengantisipasi kembalinya warga Banyuwangi yang menjadi korban kerusuhan Wamena, pemkab menyediakan tempat tinggal sementara. Ini dikhususkan bagi mereka yang tidak memiliki tempat tinggal.

Tak hanya itu, mereka juga akan diberi bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga mereka dapat hidup secara mandiri. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Banyuwangi Peni Handayani mengatakan, sejauh ini sudah 8 orang warga Banyuwangi korban kerusuhan Wamena yang dipulangkan ke Bumi Blambangan.

"Yakni, 6 warga Kalibaru yang sudah tiba pada Kamis (3/10) lalu, disusul dengan 2 orang warga Genteng dan Tegalsari," katanya saat menghadiri paripurna di gedung DPRD setempat, Senin (7/10/2019).


Pekan depan, kata Peni, Dinas Sosial rencananya akan melakukan penjemputan kembali pengungsi Wamena asal Banyuwangi. Yakni sebanyak 22 orang. Rencananya mereka akan bertolak dari Wamena ke Surabaya menggunakan kapal Pelni.

"Sesuai dengan SOP yang ada, kita melakukan penjemputannya ke Surabaya. Karena untuk memulangkan mereka dari Papua ke Jawa sudah menjadi kewenangan pemerintah provinsi," tuturnya.

Menurut Peni, saat tiba di Banyuwangi, Dinsos langsung melakukan penanganan trauma healing bagi para pengungsi. Hal ini dilakukan agar mereka dapat menjalani kehidupan mereka secara normal kembali pascakerusuhan.

Bahkan pihaknya sudah menyediakan shelter dan fasilitas penunjang lainnya bagi pengungsi kerusuhan Wamena yang tidak memiliki tempat tinggal dan tujuan. "Tentu tidak selamanya. Kita tampung sambil dicarikan solusinya. Kira-kira dia keahliannya apa, kita akan salurkan," katanya.

Selain itu, kata Peni, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk penanganan korban kerusuhan Wamena yang masih duduk di bangku sekolah. Jangan sampai ketika mereka pulang ke Banyuwangi justru putus sekolah.


"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menyikapi kelanjutan sekolah anak-anak. Juga Dinas Tenaga Kerja untuk mencarikan solusi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya," katanya.

Dinsos mengimbau keluarga yang memiliki sanak saudara atau keluarga di Wamena dan ingin dipulangkan, sekiranya lekas melapor. Sehingga bisa dilakukan penjadwalan pemulangan.

"Karena tidak semua mau untuk dipulangkan. Beberapa hanya melakukan pengungsian saja, ketika kondisi masih memungkinkan, mereka tetap tinggal," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.