Saat Wamena Rusuh dan Rumah Dibakar, Keluarga Ini Sembunyi di Gereja

Saat Wamena Rusuh dan Rumah Dibakar, Keluarga Ini Sembunyi di Gereja

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 03 Okt 2019 21:09 WIB
Warga Jatim yang pulang dari Wamena/Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9) menyisakan kesedihan mendalam bagi sejumlah perantau yang menjadi korban. Ada yang nyawanya melayang, banyak juga yang harta bendanya ludes dibakar.

Seperti yang dialami pasangan suami istri Rais Nasir (55) dan Rohmah (45). Keduanya merupakan pengungsi Wamena asal Sampang, Madura.

Bersama empat anaknya, mereka sudah 12 tahun menetap di Wamena. Di sana mereka berjualan daging ayam. Saat kerusuhan terjadi, Rohman bersama seluruh anggota keluarganya berada di dalam rumah.


Sekelompok orang yang tak diketahui asalnya datang dengan membawa sebilah parang dan bahan bakar minyak (BBM). Secara membabi buta mereka langsung melukai warga yang ditemui. Sekelompok orang tak dikenal itu juga masuk ke dalam rumah seraya menyiramkan BBM dan menyulutkan api hingga membakar seisi rumah.

"Saat itu, kami semua ada di dalam rumah. Ketika mereka sampai di depan, kami menerobos pagar belakang rumah untuk melarikan diri. Tak lama, saya melihat rumah saya dibakar," cerita Rohmah saat ditemui detikcom ketika tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Kamis (3/10/2019).

Setelah lolos dari maut, satu keluarga itu bersama puluhan warga lainnya bersembunyi di dalam gereja. "Kami nekat menyeberangi sungai, kemudian menuju gereja. Ada banyak orang di sana, kami sembunyi di situ (gereja)," papar ibu empat anak ini.

Selama beberapa hari Rohmah bersama keluarganya menempati gereja setempat untuk bersembunyi. Sebelum akhirnya dievakuasi ke Kodim setempat.

"Kami baru dua hari ini keluar dari kodim, dan dievakuasi ke Jayapura. Dan kemudian hari ini, ikut terbang ke sini (Lanud Abdulrachman Saleh)," ujarnya.

Jefri Simatupang, perantau lain yang ikut satu rombongan dengan Rohmah mengaku trauma berat atas kerusuhan yang terjadi. Pria asal Medan ini tak ingin kembali ke Wamena.


"Kami ingin pulang saja, ini juga istri dalam kondisi sakit. Lebih baik kita pulang," tutur Jefri terpisah.

Hari ini, sebanyak 107 pengungsi Wamena tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang dengan pesawat Hercules milik TNI AU. Di mana 14 di antaranya merupakan anak-anak.

Mereka berasal dari sejumlah daerah. Yakni Probolinggo, Kota Malang, Sidoarjo, Semarang, Solo, Madura Sampang, Surakarta, Lumajang, Salatiga, Ponorogo, Medan, Jombang, Nganjuk, Jember dan Pasuruan.


Simak Video Kesaksian Pengungsi Wamena: Sangat Memprihatinkan

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.