"Soal penurunan akan saya cek datanya. Kemungkinan karena baru saja umat Islam juga melaksanakan ibadah kurban. Tapi baiknya kami cek," kata Kabid Usaha Peternakan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, Hari Mulyono, Senin (7/10/2019).
Hari Mulyono mengatakan penurunan pasokan sapi potong sangat mungkin karena berbagai faktor. Namun dia tak yakin dengan penurunan hingga 60%, seperti diklaim para pedagang daging.
"Kalau sampai sejauh itu (60%), enggak-lah. Kalau memang segitu akan terjadi gejolak harga. Harga pasti naik karena stok nipis. Tapi kondisi realnya sekarang kan harga daging relatif tetap dikisaran Rp 110.000/kg," terangnya.
Terkait harga daging sapi yang masih stabil, Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi Pasuruan Raya, Muhammad Habibi mengatakan dampak kelangkaan sapi potong akan dirasakan konsumen 2 bulan ke depan. Oleh sebab itu harus segera diatasi.
"Saat ini memang belum terasa dampaknya, belum ada kenaikan harga daging. Karena pasar memang lagi lesu jadi pembelinya juga tak banyak. Tapi dua bulan lagi akan terasa, harga daging sapi bisa meroket," pungkasnya.
Pasokan sapi potong di semua pasar hewan di Pasuruan terus berkurang sejak Idul Adha. Paguyuban Pedagang Daging Sapi Pasuruan Raya, mengklaim penurunan sapi potong mencapai 60%. Kondisi tersebut menyebabkan harga semakin mahal dan banyak pedagang gulung tikar.
Tonton juga video Kenali Jenis Potongan Olahan Sapi dan Kambing yang Pas:
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini