Pedagang Daging di Pasuruan Mengeluh Pasokan Sapi Potong Turun 60%

Pedagang Daging di Pasuruan Mengeluh Pasokan Sapi Potong Turun 60%

Muhajir Arifin - detikNews
Senin, 07 Okt 2019 09:26 WIB
Pedagang sapi di Pasuruan/Foto: Muhajir Arifin
Pasuruan - Para jagal di Pasuruan mengeluhkan berkurangnya pasokan sapi potong di pasar-pasar tradisional. Pasokan sapi diklaim berkurang hingga 60%.

"Kondisi ini dimulai setelah Hari Raya Idul Adha. Terus berkurang sampai saat ini. Hingga 60 persen," kata Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi Pasuruan Raya, Muhammad Habibi, Senin (7/10/2019).

Habibi mengatakan berkurangnya pasokan sapi potong ini terjadi di semua pasar hewan. Seperti di Pasar Hewan Sukorejo, Wonorejo, Pandaan hingga Tutur.

"Kamis peternak menjual sapi ke Pasar Hewan Sukorejo, Selasa ke Wonorejo, Senin dan Sabtu ke Pandaan, Rabu dan Minggu Nongkojajar (Tutur). Sekarang berkurang semua yang jual," terang Habibi.

Kondisi tersebut, kata Habibi, disebabkan banyak peternak sapi yang sudah berhenti beternak. Sebabnya karena bibit sapi terlalu mahal.

"Bibitnya mahal. Bisa mencapai Rp 15 juta. Tidak sebanding dengan biaya perawatan dan tenaga. Karena itu warga yang biasanya beternak berhenti, atau mengurangi hewan ternaknya," terang Habibi.

Habibi mengatakan paguyuban sudah berusaha mendatangkan sapi dari daerah lain. Namun kondisinya tak jauh berbeda. Minimnya persediaan sapi potong diperparah dengan banyaknya pembeli dari luar daerah. Sehingga harga semakin tinggi karena banyak permintaan.

"Pedagang daging dari luar daerah seperti Sidoarjo, Surabaya bahkan Jawa Tengah membeli sapi-sapi di Pasuruan. Tadinya kami ingin datangkan dari luar daerah tapi semua juga langkah, malah cari ke Pasuruan," ungkap Habibi.

"Di daerah lain juga sama, langkah. Malah banyak pedagang luar daerah yang beli di Pasuruan," tandasnya.

Berkurangnya pasokan yang diklaim hingga 60% menyebabkan harga sangat mahal sehingga banyak pedagang gulung tikar. Hanya pedagang yang bermodal besar yang bertahan.

"Dari 400 pedagang yang tergabung dalam paguyuban, berkurang 20 persen. Saya nggak menghitung yang nggak tergabung dalam paguyuban," pungkas Habibi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.