Blitar - Aksi
demo mahasiswa Blitar yang sedianya dilakukan di depan gedung DPRD Kota Blitar tiba-tiba berubah. Massa secara mendadak mengalihkan agenda aksi, menjadi ziarah ke Makam Bung Karno.
Sesuai surat izin ke pihak kepolisian, Senin (23/9/2019), sekitar 50 sampai 100 orang akan bergabung di aksi dalam rangka Hari Tani. Ada lima elemen yang tergabung dalam Aliansi Pemudi Merdeka yang dimotori Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Mereka adalah Gerakan Pemuda Marhaenis Blitar (GPM), BEM, Fak Hukum Unisba, Women Mars dan Perupa Muda Blitar. Mereka akan memulai aksi di depan gedung DPRD Kota Blitar Jalan A Yani, pukul 13.00 WIB.
Agendanya, mereka akan menyampaikan beberapa tuntutan kepada anggota dewan, utamanya terkait RUU Pertanahan. Selain itu, seperti aksi demo di beberapa wilayah lain, massa juga akan menuntut dikaji ulang RKUHP, UU KPK, dan RUU PKS.
Namun sampai sekitar pukul 14.30 WIB, massa belum muncul juga. Di kedai dekat areal gedung DPRD datang lima pemuda dari Perupa Muda Blitar yang seharusnya menjadi bagian dalam aksi demo hari ini.
"Titik kumpul di gedung GMNI. Tadi kami sudah kesana. Tapi ada anggota polisi, terus kami disuruh ke MBK. Kami memilih langsung ke lokasi aksi saja. Kami gak tahu apa yang terjadi di MBK," kata seorang Perupa Muda Blitar yang tak mau disebutkan namanya.
Detikcom langsung bergeser menuju ke areal MBK. Jaraknya sekitar 500 meter dari gedung dewan. Tampak berbaris rapi,
puluhan mahasiswa memasuki cungkup utama nisan MBK. Mereka ada yang memakai jas almamater, banyak juga yang memakai kaos bertuliskan GMNI.
"Dari DPC sepakat, kami GMNI punya cara berbeda untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Kami ziarah ke sini, untuk memanjatkan doa bersama agar masalah bangsa cepat usai," kata Ketua DPC GMNI Blitar, Herbi pada detikcom, Selasa (24/9/2019).
Herbi juga mengakui, jika sebelum aksi dilaksanakan, ada anggota kepolisian datang ke markas GMNI. Namun sebatas melakukan pendampingan. Hal ini juga disampaikan Posubag BinOps BagOps Polresta Blitar, Iptu Liestyo Nugroho yang menyatakan, pihaknya melakukan pengamanan.
"Pengamanan saja, supaya aksinya berjalan lancar. Tidak ada perintah lain. Hanya pengamanan. Ke sini (MBK) itu atas keinginan teman-teman mahasiswa. Jadi kami ikuti saja," katanya.
Namun usai ziarah, seorang anggota dewan tampak menghampiri seorang mahasiswa memakai jas merah GMNI. Mereka tampak terlibat perbincangan serius. Anggota dewan itu mewakili Fraksi Indonesia Bersatu dari Partai Golkar, Purwanto.
"Saya sangat apresiasi dengan cara teman-teman ziarah ke sini. Saya melihat tidak ada orientasi lain selain menyuarakan aspirasi rakyat. Karena jika di luar sana, takutnya ditunggani oleh kepentingan lain yang tidak bertanggung jawab," jawabnya.
Sekretaris GMNI Blitar, Ardan Abadan membenarkan yang diucapkan Purwanto. Menurutnya, dalam aksi demo ada tiga elemen. Di antaranya demonstran dengan kepentingannya.
"Yang kami lakukan ini tindakan antisipasi agar tidak ada kepentingan lain yang masuk. Khususnya dalam peringatan hari tani tahun ini," ucap Ardan.
Usai ziarah, massa berkumpul di depan pintu masuk cungkup MBK. Mereka menyampaikan empat gugatan. Isinya:
1. Menolak dengan tegas RUU Pertanahan dan tetap menginginkan cita-cita perjuangan reforma agraria sejati. Yakni melalui UUPA No 5 tahun 1960
2. Jalankan konstitusi sesuai amanat UUD 1945, terutama pasal 33
3. Jalankan Trisaksi Bung Karno dengan berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian di bidang kebudayaan, berdaulat di bidang politik sebagai jalan menuju Indonesia adik makmur.
Gugatan ini diserahkan langsung kepada perwakilan DPRD Kota Blitar Purwanto. Yang akan diteruskan dengan mengirimkannya ke DPRD RI.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini