Mahasiswa itu juga mengajak kawan-kawannya kembali bergabung dalam demo usai kericuhan yang terjadi. "Kita juga mencari teman-teman kami. Jika belum semuanya bergabung, kami tidak akan bubar. Kami juga menuntut aspirasi yang disampaikan untuk dikabulkan, di antaranya menolak reforma agraria yang dikeluarkan oleh rezim Jokowi-JK," lanjutnya.
Hingga kini dialog masih berjalan antara aparat kepolisian, pembantu rektor UMM, wakil pimpinan DPRD Kota Malang dengan mahasiswa. Situasi kembali kondusif. Sebagai mahasiswa fokus mengikuti dialog. Sementara lainnya sudah terpecah dari lokasi demo.
Sebelumnya kericuhan pecah ketika mahasiswa meminta masuk ke dalam gedung dewan. Bersamaan, lemparan botol air mineral, batu, dan barang-barang lain menghujani petugas yang membuat barikade di balik pagar gedung dewan.
Mahasiswa yang merangsek masuk akhirnya menjebol pintu pagar. Aksi anarkis terurai setelah aparat kepolisian meletupkan water canon.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini