Subeki, Wali Murid di Balik Surat Izin Nonton Karnaval yang Viral

Subeki, Wali Murid di Balik Surat Izin Nonton Karnaval yang Viral

Enggran Eko Budianto - detikNews
Minggu, 22 Sep 2019 14:50 WIB
Subeki (40)/Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Surat wali murid yang memohon izin anaknya tidak masuk sekolah karena ingin menonton karnaval viral di media sosial. Surat tersebut ditulis Subeki (40), wali murid asal Dusun Gebangmalang, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang.

"Iya benar surat yang saya tulis sesuai dengan yang sudah tersebar di media sosial," kata Subeki kepada wartawan di rumahnya, Minggu (22/9/2019).

Subeki mempunyai dua orang anak. Surat izin itu ditujukan ke guru di MI Salafiyah Syafi'iyah (MISS) Bandung 2, agar mengizinkan anak keduanya untuk tidak masuk sekolah karena ingin melihat karnaval.


Pria yang sehari-hari berdagang mainan anak-anak ini tak menyangka surat izin yang dia tulis tersebar luas di media sosial. Karena dia menulis surat tersebut khusus ditujukan kepada Wali Kelas 3 MISS Bandung 2. Dia juga tidak mengetahui orang yang menyebarkan foto surat tersebut.

"Saya titipkan surat itu kepada keponakan saya. Keterangan keponakan saya, surat langsung diberikan ke gurunya. Setelah itu saya tidak tahu," terangnya.

Viralnya surat yang dia tulis tangan pada selembar kertas buku tulis itu membuat Subeki resah. Betapa tidak, surat itu juga menyebut nama Bupati Jombang Mundjidah Wahab. Dia menyayangkan pihak MISS Bandung 2 yang mebuat surat tersebut tersebar luas.

"Ke depan saya akan lebih berhati-hati dalam menulis surat izin. Pihak sekolah saya katakan kalau surat izin untuk sekolah ya untuk sekolah, bukan untuk umum," imbuhnya.


Surat izin tersebut tertanggal 21 September 2019. Jika kebanyakan surat izin yang ditulis wali murid ke sekolah menggunakan alasan anaknya sedang sakit atau ada keperluan keluarga, lain halnya dengan surat dari Subeki ini. Penulis menyebutkan kalimat yang cukup jujur dan menggelitik terkait alasan anaknya kemarin pagi tidak masuk sekolah. Yaitu si siswa menangis sambil teriak-teriak meminta tidak masuk sekolah untuk nonton karnaval.

"Anak kami tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan NANGIS BEROK2 JALOK NONTOK KARNAVAL (Menangis sambil teriak-teriak minta nonton karnaval)," bunyi surat tersebut seperti dikutip detikcom, Sabtu (21/9).
Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.