Imam mengatakan, surat tersebut semula diunggah di grup WhatsApp internal sekolah. Pihaknya juga tak menyangka surat permohonan izin dari salah seorang wali murid itu sampai ke media sosial dan menjadi viral di media sosial.
"Iya itu betul, tapi tidak sengaja di-upload teman-teman ternyata sampai begitu jauh. Awalnya di-upload di grup sendiri, ternyata sampai keluar," kata Imam saat dihubungi wartawan, Sabtu (21/9/2019).
Tidak hanya itu, Imam juga membenarkan isi surat tersebut. Dia menyebut ada beberapa siswa lain di sekolahnya yang izin tidak masuk sekolah karena menonton karnaval pagi tadi. Hanya saja dia belum mengetahui persis jumlah siswa yang mengajukan izin.
"Itu mungkin keluhan dari wali murid. Ada sebagian yang izin lihat karnaval itu. Pasti anak-anak seperti itu, di mana-mana saya kira sama" ungkapnya merespons isi surat yang menjadi viral di medsos.
Menurut Imam, hari ini para siswa di sekolahnya tidak diliburkan meski Pemkab Jombang menggelar pawai budaya. Karena tidak ada instruksi dari Kantor Kemenag Jombang untuk meliburkan para siswa sehingga kegiatan belajar dan mengajar berjalan seperti biasa.
Pihaknya berharap, ke depan Pemkab Jombang tidak menggelar karnaval pada jam sekolah. "Pemkab sendiri kalau ada (event) sifatnya kabupaten seperti itu mungkin ada kebijaksanaan, mungkin diliburkan supaya anak-anak bisa melihat, atau waktunya bisa dipertimbangkan," terangnya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf karena surat yang menyinggung Pemkab Jombang menjadi perbincangan hangat warganet hari ini. "Kami minta maaf kepada Pemkab kan mengganggu itu," lanjutnya.
Surat yang ditulis tangan pada selembar kertas buku tulis ini tertanggal 21 September 2019. Bagian perihal tertulis kalimat pemberitahuan dan mohon izin. Surat ini ditujukan kepada wali kelas III MISS.
Jika kebanyakan surat izin yang ditulis wali murid ke sekolah menggunakan alasan anaknya sedang sakit atau ada keperluan keluarga, lain halnya dengan surat dari Subeki ini. Penulis menyebutkan kalimat yang cukup jujur dan menggelitik terkait alasan anaknya hari ini tidak masuk sekolah. Yaitu si siswa menangis sambil teriak-teriak meminta tidak masuk sekolah untuk nonton karnaval.
"Anak kami tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan NANGIS BEROK2 JALOK NONTOK KARNAVAL (Menangis sambil teriak-teriak minta nonton karnaval)," bunyi surat tersebut seperti dikutip detikcom.
Halaman 2 dari 2