"Kalau ditotal jumlah peserta bisa ribuan karena kami juga melibatkan wali murid, guru, dan juga seniman yang memeriahkan acara ini," ujar Kepala Sekolah SD NU I Trate Gresik Nova Christanti kepada wartawan di SD NU I Trate Gresik, Jalan KH Abdul Karim, Gresik, Minggu (15/9/2019).
Nova mengatakan akulturasi budaya tersebut berupa Pencak Macan dan Barongsai yang mengisi pawai. Pencak Macan merupakan kesenian khas pesisir pantai utara. Sementara barongsai adalah seni orang Tionghoa.
Dua budaya tersebut ditampilkan sesuai tema Muharam tahun ini yakni 'Generasi milenial menghadapi pendidikan 4.0 melalui pembelajaran Aswaja'. Pendidikan 4.0 menurut Nova adalah dunia siber yang mau tak mau harus dihadapi anak-anak.
![]() |
"Penting bagi anak-anak untuk mengenal akulturasi budaya, baik nasional dan daerah, di tengah dunia siber," kata Nova.
Bila selama ini para siswa mengenal pencak macan dan barongsai lewat dunia siber, kata Nova, maka kali ini para siswa bisa melihat secara langsung bentuk budaya tersebut.
"Paling tidak anak-anak diberi kesempatan mengenal secara langsung apa yang biasa mereka lihat di dunia siber," tandas Nova.
Pawai yang merupakan acara tahunan di bulan Muharam itu mengambil rute sekitar 1 km yang melewati Jalan KH Abdul Karim, Jalan Usman Sadar, Jalan Jaksa Agung, Jalan MH Thamrin, dan kembali ke Jalan KH. Abdul Karim.
Salah satu siswa, Alishia Nofarikha Al Alif mengatakan rute yang ditempuh siswa cukup jauh, namun itu tak menjadi masalah. Meski cukup capek tetapi siswa kelas 6u2 itu merasa gembira.
"Cukup capek tetapi senang aja, banyak teman. Bisa lihat barongsai juga" kata Alishia. (iwd/fat)