Pawai obor digelar dengan mengelilingi jalanan kampung setempat. Mereka mengumandangkan selawat bersama dan membaca ayat kursi.
Peserta pawai merupakan para santri dari Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Al-Fath dan remaja Masjid Jamik Baiturrahman, Desa Randutatah.
Pengasuh TPQ Al-Fath Ustaz Abdullah Mukti menyampaikan alasan menggelar pawai obor untuk menyambut 10 Muharam. Menurutnya, muslim percaya bahwa banyak peristiwa penting yang pernah terjadi pada bulan Muharam.
Seperti diampuninya dosa Nabi Adam AS dan Nabi Sulaiman AS yang diangkat kerajaannya. Kemudian Nabi Isa AS diangkat ke langit oleh Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW diampuni dosanya baik di awal maupun di akhir.
"Momen 10 Muharam adalah momen agung bagi agama Islam. Harapan kami, dengan adanya kegiatan seperti ini, generasi muda umat Islam bisa mengerti akan sejarah agamanya," kata Abdullah.
Abdullah menyampaikan, melalui kegiatan pawai obor, momen 10 Muharam ke depannya bisa menjadi budaya bagi para santri yang ada di Desa Randutatah. "Semoga para santri, khususnya yang masih anak-anak, bisa ingat dengan peringatan 10 Muharam," terangnya.
Baca juga: Meriahnya Jakarta Muharram Festival 2019 |
Salah seorang peserta pawai Zulfikar mengaku senang mengikuti kegiatan pawai obor. Selain bisa berselawat bersama dengan teman-temanya, Zulfikar akhirnya mengerti apa makna dari 10 Muharam.
"Senang bisa ikut pawai obor, tadi keliling kampung bersama teman-teman mengaji," imbuhnya.
Di akhir acara, para peserta pawai obor kemudian berkumpul di Masjid Jamik Baiturrahman. Mereka yang telah mendapatkan nomor urut undian sebelumnya, selanjutnya diseleksi guna mendapatkan hadiah atau door prize dari panitia kegiatan. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini