Ketiga jenazah korban diterima oleh keluarga sekitar pukul 23.30 WIB pada Jumat (6/9) kemarin, kemudian pukul 01.00 WIB pada Sabtu (7/9) jenazah mulai dikuburkan dan baru selesai sekitar pukul 02.00 WIB.
"Paling berat itu yang keluarga Suwanto, sebab sudah berkeluarga dan punya satu anak usia 3 tahun," tutur Kapolsek Sawoo AKP Edy Suyono kepada detikcom, Sabtu (7/9/2019).
Ketiganya, lanjut Edy, baru bekerja sebagai kuli bangunan yang bertugas memasang paving jalan di Madiun dalam 5 hari terakhir bahkan ada juga yang baru 3 hari terakhir bekerja. Karena ingin beristirahat di tengah penat bekerja, ketiganya pun lantas memilih berenang di bendungan.
"Info dari rekan-rekannya ketiga korban ini tidak bisa berenang," terang dia.
Saat ini kondisi keluarga masih syok dengan musibah ini, pihak kepolisian pun belum bisa berkomunikasi dengan keluarga. Banyak juga warga setempat yang tidak menyangka kejadian ini. Meski penguburan dilakukan tengah malam, banyak warga yang datang dan mendoakan ketiga korban.
"Belum bisa (komunikasi) baik dengan keluarga atau istrinya," imbuh dia.
Sebelumnya, ketiga korban dilaporkan hilang sekitar pukul 12.30 WIB dan diketahui tenggelam di Bendungan Dusun Wates, Desa Kebonagung, Kecamatan Mejayan, Caruban-Madiun pada Jumat (6/9) kemarin. Mereka nekat mandi di sela jam istirahat kerja memasang paving jalan. Jenazah para korban ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB. Selanjutnya dilakukan proses autopsi kemudian baru diberikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. (iwd/iwd)











































