Gerak jalan sejauh 300 meter itu dimulai dari Jalan Suroyo, depan Museum Kota Probolinggo. Kemudian finish di Jalan Raya Panglima Sudirman atau depan Kantor Pemkot Probolinggo.
Para peserta yang ikut gerak jalan mengenakan busana unik dan menampilkan gerakan menghibur. Ada peserta yang berpakaian ala pewayangan, pejuang 45, berseragam SD hingga mengenakan sarung.
Kemudian untuk menguatkan tali persatuan Indonesia, Pemkot Probolinggo menghadirkan para Pelajar dan Mahasiswa Papua yang tinggal di Kota Probolinggo.
Hadir dengan mengenakan aksesoris pakaian adatnya, para Pelajar dan Mahasiswa Papua tampak asyik dan terhibur melihat gerak jalan Agustusan itu.
Salah seorang pelajar asal Papua, Besrwike Liza Manggaprouw mengaku terhibur. Ia berharap masyarakat Papua yang ada di kampung halamannya atau yang tersebar di seluruh Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi isu-isu memecah belah bangsa.
Menurut Liza, selama ia tinggal di Pulau Jawa tak ada gangguan apapun yang diterima. Bahkan semuanya sangat ramah dan menghargai dirinya serta rekan-rekannya yang berasal dari Papua.
"Saya harap tak ada lagi pertikaian, karena kami di sini hidup tenang tak ada permusuhan. Mari kita jaga bangsa ini bersama, dan NKRI harga mati," kata Liza, Jumat (23/8/2019).
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, gerak jalan unik tersebut bertujuan untuk menguatkan kembali semangat NKRI. Terlebih setelah sempat terjadi kekisruhan antarwarga negara Indonesia.
Maka dari itu, pihaknya mendatangkan para pelajar Papua yang tinggal di Kota Probolinggo. Yakni sebagai wujud dan simbol kerukunan antarwarga negara Indonesia.
"Ini bagian cara kami, khusus Pemerintah Kota Probolinggo dalam menjamin persatuan dan kesatuan dengan warga yang berasal dari luar Jawa. Kami ingin tunjukkan bahwa di kota kami perbedaan itu tidak ada," kata Hadi.
Ia berharap agar konflik yang sempat terjadi segera berangsur pulih dan damai kembali. Serta memperkuat rasa kebinekaan berbangsa dan bernegara.
Dalam gerak jalan itu, seluruh jajaran Pemkot Probolinggo menyempatkan menari bersama dengan para pelajar asal Papua. Termasuk wali Kota Hadi.
Mahasiswa Papua Hadiri Pertemuan Elemen Masyarakat di Makassar:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini