Polisi kemudian juga memanggil beberapa pelaku yang ada dalam video tersebut. Karena pelaku maupun korban sama-sama masih di bawah umur, polisi memberlakukan diversi dalam kasus ini.
Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
Sebelumnya, pelaporan dilakukan pada Jumat (16/8/2019) sekira pukul 16.51 WIB. Polisi kemudian menerima laporan dan melakukan pemeriksaan terhadap korban.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban. Lantas kita panggil yang diduga pelaku juga untuk kita periksa," ujar Kapolres Banyuwangi AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi kepada detikcom, Sabtu (16/8/2019).
Lantaran beberapa pelaku dan korban masih di bawah umur. Pihaknya memberlakukan diversi. Hal ini sesuai dengan Undang-undang perlindungan anak.
"Kami bina semuanya. Tadi juga orangtua pelaku dan korban juga sepakat dengan hal ini. Dan keduanya sepakat damai dan menyelesaikan secara kekeluargaan," ujarnya.
Aksi bullying dan penganiayaan tersebut terjadi di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Aksi itu terjadi Kamis (15/8/2019) kemarin sekira pukul 09.00 wib.
"Mereka sebenarnya bercanda. Tapi karena kebablasan jadinya mengarah kepada penganiayaan," tambahnya.
Dalam pertemuan di Mapolsek Songgon, kedua orang tua pelaku dan korban akhirnya menandatangani surat persetujuan damai. Tak hanya itu, mereka juga saling berpelukan satu dengan yang lain.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Banyuwangi dihebohkan dengan video aksi kekerasan yang dilakukan siswa SMP terhadap temannya. Video itu menjadi viral setelah diunggah ke media sosial.
Dalam rekaman video berdurasi 15 detik ini, awalnya korban dikerjai oleh dua orang siswa. Namun dari arah belakang, salah seorang siswa lainnya tiba-tiba menendang korban di bagian punggung.
Akibat kerasnya tendangan yang diterima, korban pun langsung terpental dan jatuh tersungkur ke selokan. Korban terlihat kesakitan sambil mengelus kaki kanannya.
Bukannya membantu korban, salah satu siswa justru melakukan tindakan tak terpuji dengan mendorong kepala korban dengan menggunakan kaki. Sementara teman-temannya yang lain tertawa terbahak-bahak menyaksikan aksi bullying dengan kekerasan tersebut. (iwd/iwd)











































