Butuh Rp 100 Juta Ekskavasi Situs Majapahit, Ini Respons Pemkab Jombang

Butuh Rp 100 Juta Ekskavasi Situs Majapahit, Ini Respons Pemkab Jombang

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 09 Agu 2019 15:19 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Ekskavasi situs petirtaan suci peninggalan zaman Majapahit di Jombang membutuhkan biaya Rp 100 juta. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim berharap Pemkab Jombang bersedia memenuhi kebutuhan biaya tersebut.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Nugroho mengatakan, dibutuhkan 2 tahap ekskavasi untuk menyingkap seluruh bagian petirtaan suci di sendang Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang. Masing-masing tahapan ekskavasi bakal berlangsung selama 12 hari.

"Sekali tahap ekskavasi kebutuhan anggarannya Rp 40-50 juta. Kurang lebih Rp 100 juta minimal petirtaan bisa terbuka total. Kalau saluran airnya tidak termasuk," kata Wicaksono kepada wartawan, Jumat (9/8/2019).

Wicaksono berharap, Pemkab Jombang bersedia mengucurkan anggaran untuk 2 tahap ekskavasi dalam tahun ini. "Kalau bisa (anggaran) dari Pemkab Jombang dulu. Biar anggaran kami untuk kabupaten lain yang membutuhkan ekskavasi," tegasnya.


Jika Pemkab Jombang tidak bersedia menyiapkan anggaran, kata dia, BPCB Jatim terpaksa akan melakukan pengalihan anggaran ekskavasi di daerah lain. Dia berharap ekskavasi bisa dimulai akhir Agustus sampai awal September 2019.

"Kami berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang bisa mengalokasikan anggaran tahun ini. Kalau tidak, komitmen BPCB ada pengalihan anggaran," terangnya.

Situs petirtaan suci di Sumberbeji, kata Wicaksono, merupakan temuan cagar budaya yang penting untuk diekskavasi dan dipugar. Dia memperkirakan bangunan kuno peninggalan zaman Majapahit ini hanya mengalami kerusakan 30-40 persen. Menurut dia, situs ini tergolong terawat mengingat pembangunannya sekitar 7 abad silam.

"Karena di bawah tanah cenderung lebih terawat. Saya berharap 60-70 persen bisa kami selamatkan. Sehingga untuk pemugaran bisa dilakukan. Apalagi ada lubang air bisa diarahkam ke timur ke arah sungai yang bisa difungsikan kembali," ungkapnya.


Sementara Bupati Jombang Mundjidah Wahab menuturkan, akan membentuk tim khusus untuk mengkaji situs petirtaan suci Majapahit di Sumberbeji. Tim tersebut melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bappeda, Inspektorat dan PUPR, Dinas Pariwisata dan Pemerintah Desa Kesamben.

"Kalau nanti sudah ada perencanaan, otomatis anggarannya ikut," tandasnya saat disinggung soal kebutuhan biaya untuk ekskavasi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.