Situs Kanal Majapahit di Jombang Berupa Saluran Air Menuju Petirtaan Suci

Situs Kanal Majapahit di Jombang Berupa Saluran Air Menuju Petirtaan Suci

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 19:19 WIB
Situs Kanal Majapahit di Jombang Menuju ke Petirtaan Suci/Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Ekskavasi situs kanal peninggalan zaman Majapahit di Jombang berhasil mengungkap fakta mengejutkan. Bangunan purbakala berupa saluran air itu ternyata menyambung dengan petirtaan suci yang luas.

Struktur dari bata merah kuno berbentuk kanal air itu berada di sendang Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang. Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim sudah tiga hari ini menggali situs tersebut.

Proses ekskavasi pun berhasil menguak bangunan lainnya di ujung timur kanal. Rupanya saluran air model tertutup itu bermuara ke sebuah petirtaan atau kolam air. Pada ujung kanal terdapat beberapa lubang yang menjadi jalan keluarnya air ke dalam kolam.


Hingga pukul 17.00 WIB, baru setengah petirtaan yang berhasil digali. Lebar kolam bagian utara saja mencapai 12 meter. Lebar keseluruhan petirtaan ini diperkirakan mencapai 24 meter. Sementara panjangnya yang membentang dari barat ke timur, hingga kini belum selesai diekskavasi.

"Saluran air mengarah ke struktur petirtaan atau kolam. Kami menemukan sisi utara kolam selebar 12 meter. Kalau kita cerminkan dengan sisi selatan, kemungkinan lebarnya sekitar 24 meter. Kami masih cari panjangnya dari barat ke timur. Semoga Jumat (2/8) kami dapat gambaran utuh," kata arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho kepada wartawan di lokasi, Kamis (1/8/2019).

Ia menjelaskan, kolam air ini diperkirakan menjadi kolam suci pada zaman Majapahit. Dugaan itu dikuatkan dengan temuan Jaladwara, atau pancuran yang bentuknya mirip kepala naga. Jaladwara yang ditemukan siang tadi terbuat dari batu andesit, atau batu sungai.


Saat ditemukan, kata Wicaksono, pancuran air ini terkubur tanah di tengah petirtaan. Menurut dia, jaladwara biasanya menempel pada dinding kolam. Terdapat lubang di tengahnya yang menjadi jalan keluarnya air.

"Kepala naga kaitannya dengan konsep amerta atau air suci. Petirtaan atau kolam air ini menjadi sarana menyucikan diri pada zaman Majapahit. Kemungkinan jaladwara di tempat ini tidak hanya satu," terangnya.

Ekskavasi yang dilakukan arkeolog BPCB Jatim dilakukan secara terbatas, yaitu hanya selama 5 hari. Penggalian sejak Selasa (30/7) merupakan kegiatan survei penyelamatan situs purbakala.



Simak Juga 'Kolam Pemandian Alam Banyu Biru Peninggalan Majapahit di Pasuruan':

[Gambas:Video 20detik]

(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.