"Itu kapan ya (langka)," ujar Bupati Magetan, Suprawoto saat dihubungi detikcom, Jumat (5/7/2019).
Dengan nada kaget, Bupati yang akrab disapa Kang Woto itu mengaku tidak percaya dengan kabar kelangkaan elpiji 3 kg di beberapa kecamatan di Magetan. Menurutnya, Pertamina telah melakukan penambahan pengiriman elpiji 3 kg sejak Senin.
"Kalau sekarang apa betul (elpiji langka)? Karena mulai Senin kemarin Pertamina sudah banyak droping elpiji 3 kg ke agen-agen," imbuhnya.
Menanggapi berita kelangkaan elpiji ukuran 3 kg itu, Kang Woto mengaku akan segera ambil tindakan. Ia akan memerintahkan OPD dan camat terkait untuk melakukan pengecekan di lapangan.
"Coba saya minta OPD dan camat juga untuk cek di lapangan," lanjutnya.
Ia kemudian mengatakan, saat ini pihaknya telah mengirimkan Dinas ESDM untuk membahas kelangkaan elpiji. Seperti data yang dihimpun detikcom terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg itu, pihak Hiswana sedang melakukan rapat dengan Pertamina.
Sebelumnya diberitakan, warga di Kecamatan Kartoharjo dan Barat mengalami kelangkaan elpiji 3 kg. Harga di tingkat pengecer mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu.
"Muter-muter ini cari elpiji buat masak tapi belum dapat. Semua kosong di toko-toko sekitar sini. Kemarin baru dapat harga Rp 21 ribu dan pernah Rp 22 ribu," ujar salah seorang warga Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo, Siti (35) kepada detikcom.
Seperti pantauan detikcom, puluhan toko di hampir semua desa di Kecamatan Kartoharjo, Magetan tampak menumpuk tabung elpiji 3 kg yang kosong. Seperti di Desa Sukowidi, Pencol, Ngelang, Gunungan, Jajar serta Karangmojo. Kemudian di Desa Kolagen dan Panggung di Kecamatan Barat.
(sun/bdh)