"Ndak kita tahan. Cuma kita amankan saja di dalam truk. Setelah itu juga kita lepas. Karen dua juga tadi ditanya sama petugas wali murid juga," kata Kapolsek Genteng AKP Anggi Saputra kepada detikcom, Jumat (21/6/2019).
Lalu mengapa pria tersebut diamankan? Anggi menjelaskan bahwa pria tersebut ditangkap karena telah memprovokasi massa aksi lainnya. Mereka diprovokasi agar tidak melakukan pengisian data. Data itu harus diisi agar membedakan mana wali murid dan mana yang bukan.
"Ya dia memprovokasi. Sehingga kita putuskan panggil anggota Dalmas untuk diamankan ke truk. Ya itu juga sebagai shock therapy biar yang lain segera nulis dan buyar demonya," papar Anggi.
"Ya tapi kita nggak sampai menahan. Kita bebaskan pas sudah bubar, pas paling terakhir. Motornya kan masih ada. Nah itu kita bebaskan dan suruh pulang," lanjut Anggi.
Sebelumnya, polisi menangkap satu orang dalam aksi ratusan wali murid di Balai Kota dan rumah dinas Wali Kota Surabaya, Kamis (20/6) malam hari. Belakangan pria itu diketahui bernama Dodik dan merupakan salah satu wali murid.
Dalam aksi tersebut, mereka berharap bisa bertemu Wali Kota Tri Rismaharini. Mereka berharap Risma ikut turun tangan benahi sistem zonasi dalam PPDB di Surabaya. (sun/bdh)