Menanggapi hal ini, Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku tak mempermasalahkan. Namun, Ketua TKD Jatim Machfud Arifin menegaskan jika yang berwenang menentukan kemenangan yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ya enggak apa-apa bikin potong tumpeng, boleh-boleh saja, enggak ada larangan, mau seminggu tujuh kali syukuran juga boleh. Cuma yang menentukan kemenangan pilpres itu siapa? Emang bisa nentukan kemenangan diri sendiri?" kata Machfud di Surabaya, Sabtu (4/5/2019).
Machfud menyarankan, hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah menunggu dan menghormati apapun hasil penghitungan KPU. Dia meminta seluruh elemen masyarakat untuk bersabar dan mengawal proses ini.
Sementara itu, Machfud menambahkan berdasarkan perhitungan riil KPU yang dilihat di situs KPU, hingga Sabtu pagi (4/5/2019) pukul 09.00 WIB, Jokowi mendapatkan 56,14 persen suara. Sedangkan Prabowo 43,87 persen suara. Data yang masuk dari 529.696 TPS atau mencapai 65 persen dari total 813.350 TPS.
"Kan teman-teman 02 tidak mau percaya metode ilmiah dalam quick count, ya enggak masalah. Sekarang real count KPU juga tunjukkan Pak Jokowi menang. Data masuk sudah lebih dari 65 persen. Artinya data sudah stabil. Nah masak masih enggak mau mengakui kemenangan Pak Jokowi?" kata Machfud.
Mantan Kapolda Jatim itu menambahkan, dalam berkompetisi, semua ada aturannya. Dia meminta kubu 02 untuk menghormati aturan yang ada.
"Kan dalam berkompetisi itu ada aturannya. Main bola aja ada aturannya, kapan bola dinyatakan gol, kapan dinyatakan keluar dari lapangan. Jangan bikin aturan sendiri, bilang menang sendiri, syukuran sendiri, kirim karangan bunga sendiri. Diminta percaya KPU enggak mau, diminta adu data rekapitulasi internal enggak mau. Lha terus maunya apa?" ungkap Machfud.
"Saya terus terang kadang heran sendiri dengan manuver dan logika 02," imbuhnya.
Sebelumnya, BPP Prabowo-Sandi di Jatim menggelar syukuran kemenangan. Dewan Penasihan BPP Jatim Soenarko mengatakan tasyakuran ini merupakan wujud syukur atas kemenangan Prabowo.
"Pertama ini instruksi BPN. Kedua, meski ada instruksi dan tidak, kita wajib bersyukur kalau sesuatu yang sudah berhasil itu rasanya yang kita perjuangkan itu alhamdulillah. Semoga doa kita yang hari ini kita panjatkan didengar oleh Allah sehingga apa yang kita cita-citakan dapat tercapai," kata Soenarko di sela acara di Posko Pemenangan di Jalan Gayungsari Surabaya, Jumat (3/5/2019).
Simak Juga 'Ulama dan Relawan Jokowi-Amin Syukuran Menang QC dan Pemilu Damai':
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini