"50 persen lebih masuk kategori kelelahan," ucap Aris Setiawan (26), koordinator Public Safety Center (PSC) ditemui detikcom di halaman kantor KPU Pacitan, Jl Veteran, Rabu (24/4/2019) sore.
Aris dan dua orang rekannya baru saja bertugas memeriksa personel KPU. Puluhan petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang sedang mengirim logistik ke KPU juga tak luput jadi sasaran Aris dan kawan-kawan. Sejumlah anggota polres yang piket juga dicek.
Baca juga: Kelelahan 2 Petugas KPPS di Banyuwangi Gugur |
Pemeriksaan kesehatan dimulai dengan pengukuran tekanan darah. Selanjutnya pasien juga diminta menceritakan keluhan yang mereka rasakan. Petugas lalu akan melakukan tindakan sesuai prosedur tetap.
"Kalau bisa diobati kami memberinya obat. Tapi jika membutuhkan penanganan lanjutan akan kami rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat. Tapi umumnya hanya butuh vitamin saja," tandas Aris.
Masih menurut Aris, selama masa rekapitulasi PSC siaga 24 jam. Selain mendampingi aktivitas PPK di tiap kecamatan, sebuah ambulans juga disiagakan di kantor KPU. Armada tersebut siap meluncur ke semua wilayah lengkap dengan petugas jika dibutuhkan.
Ketua KPU Pacitan, Damhudi mengatakan upaya melibatkan tenaga kesehatan merupakan bentuk antisipasi. Selain mengacu instruksi Menteri Kesehatan, hal ini juga merupakan kesepakatan dengan pemkab sejak 20 April lalu.
Terlebih dengan banyaknya personel penyelenggara pemilu yang sakit atau meninggal saat menjalankan tugas. Di Pacitan sendiri sedikitnya 9 orang anggota PPK sakit. Sebagian terpaksa dirawat. Bahkan seorang di antaranya dilaporkan mengalami keguguran.
"Tentu saja kita semua mengharapkan teman-teman (penyelenggara pemilu) ini tetap sehat dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Perjalanan masih panjang," ucapnya seraya mendoakan petugas yang sakit segera sembuh. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini