Saat Orang Gangguan Jiwa Rekam e-KTP, Minta Bakso Jumbo Hingga Tertawa Sendiri

Saat Orang Gangguan Jiwa Rekam e-KTP, Minta Bakso Jumbo Hingga Tertawa Sendiri

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 15 Apr 2019 15:30 WIB
Orang dengan Gangguan Jiwasaat perekaman e-KTP/Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Ada-ada saja tingkah lucu Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Mojokerto saat perekaman e-KTP. Sembari tertawa tanpa beban, dia meminta Wali Kota Ika Puspitasari untuk membelikan bakso berukuran jumbo.

Hasanah (60), hanya bisa terbaring di ruang tengah rumah adik iparnya, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan. Dia tertawa sambil mengomel sendiri saat Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengunjunginya. Ika datang bersama petugas Dispendukcapil untuk merekam data biometrik Hasanah.

"Nyuwun bakso jumbo," kata Hasanah sembari tertawa saat diajak berbincang oleh Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Ika Puspitasari, Senin (15/4/2019).

Tanpa berfikir panjang, Ning Ita pun berjanji memenuhi permintaan Hasanah. Jawaban Wali Kota itu membuat Hasanah menuruti arahan petugas Dispendukcapil Kota Mojokerto yang merekam data biometrik miliknya. Perekaman ini untuk pembuatan e-KTP Hasanah.


"Iya saya belikan bakso jumbo ya," ujar Ning Ita.

Adik ipar Hasanah, Hariati (58) mengatakan, Hasanah mengalami kekurangan gizi sejak kecil. Seiring berjalannya waktu, kejiwaan Hasanah terganggu. Menurut dia, selama ini Hasanah belum pernah mengikuti perekaman e-KTP.

"Sudah didatangi petugas tiga kali sejak November 2018, tapi gagal karena kondisinya ngedrop. Baru sekarang ini bisa perekaman," terangnya.

Selain ODGJ, hari ini petugas Dispendukcapil Kota Mojokerto juga menyisir warga yang sedang sakit untuk perekaman e-KTP. Petugas mendatangi RS Gatoel di Jalan Raden Wijaya tempat warga yang belum melakukan perekaman e-KTP sedang berobat.


Salah satunya Santoso (66), warga Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan. Di tempat itu juga petugas merekam data biometrik miliknya agar segera mendapatkan e-KTP.

"Saya di sini karena kontrol penyakit saya, diabetes. Saya berterimakasih karena sudah didatangi untuk perekaman e-KTP," ujarnya.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita menjelaskan, hari ini dan besok pihaknya fokus menyisir sekitar 60 ODGJ, penyandang disabilitas dan warganya yang sakit. Penyisiran itu untuk memastikan puluhan orang tersebut mempunyai e-KTP. Sehingga bisa menyalurkan hak pilihnya 17 April nanti.

"Amanah undang-undang, seluruh warga negara, bahkan orang gila wajib ikut Pemilu. Hari ini Dispendukcapil menuntaskan ada 24 ODGJ dan 10 orang sakit yang didatangi," jelasnya.


Ning Ita memastikan, para penyandang disabilitas, ODGJ maupun warga yang sedang sakit akan tetap bisa menyalurkan hak pilihnya meski tak bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Sudah kami kondisikan untuk pencoblosan supaya dijemput bola," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.