Kriminolog Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya Kristoforus Laga Kleden mengatakan bisa jadi kepala tersebut masih dibawa pelaku.
"Itu yang tadi saya katakan begitu, ya kemungkinan kepala itu dibawa pergi bersama si pelaku kemana saja dia pergi, bisa saja terjadi seperti itu," kata Kristoforus kepada detikcom di Surabaya, Kamis (11/4/2019).
Sementara analisis lainnya, Kristoforus mengatakan bisa saja pelaku menyembunyikan potongan kepala tersebut di suatu tempat.
"Atau bisa saja dia sembunyikan di tempat tertentu yang memang sampai dengan saat ini belum ketemu," lanjutnya.
Namun, Kristoforus mengatakan cepat atau lambat, polisi akan menemukan pelaku hingga potongan kepala mayat dalam koper. "Tapi ungkapan pepatah, sepandai-pandai menyimpan bangkai toh suatu saat akan ketemu juga kan," imbuh Kristoforus.
Kristoforus menambahkan apa yang dilakukan pelaku ini sebenarnya memberi sebuah kesan kepada aparat, masyarakat hingga korban.
"Dia ingin memberikan kesan kepada seluruh masyarakat, jangan macam-macam dengan saya. Saya bisa melakukan apa saja. Terhadap pihak aparat keamanan pun saya bisa melakukan apa saja. Paling tidak kan aparat keamanan saat ini masih sulit menemukan pelakunya," ujarnya.
"Ini kan pesan, sinyal, ungkapan kemarahan yang intinya merupakan suatu ancaman. Ungkapan kemarahan terhadap si korban, karena hubungan asmara dia merasa tidak mendapatkan sesuatu. Dia merasa menjadi korban yang dirugikan, dia melakukan sesuatu untuk meluapkan emosi dia lakukan dengan membunuh korban," pungkas Kristoforus. (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini