Mendagri: Masa Kampanye Terlampau Lama Picu Banyak Hoaks

Mendagri: Masa Kampanye Terlampau Lama Picu Banyak Hoaks

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 02 Apr 2019 17:04 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo (Foto: Hilda Meilisa Rinanda)
Surabaya - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai masa kampanye dalam Pemilu 2019 terlalu lama. Akibatnya, tentang waktu yang lama ini bisa memicu terjadinya banyak hoaks hingga fitnah.

Untuk itu, Tjahjo berharap masa kampanye yang terlalu lama ini bisa dipersingkat di Pemilu 2024 nanti.

"Saya melihat terlalu lama. Mungkin nanti mudah-mudahan 2024 nanti akan dipersingkat," kata Tjahjo usai mengisi kuliah tamu di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Selasa (2/4/2019).

Saat ditanya berapa waktu yang ideal untuk kampanye, Tjahjo menilai kampanye sebulan sudah cukup. Namun, dia menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada anggota DPR yang baru


"Usulan kami sebulan sudah cukup, nanti kan tergantung anggota DPR yang baru. Terlalu jenuh," imbuhnya.

Namun, Tjahjo melihat dari masa kampanye yang sempat panas ini, kini sudah mulai mereda. Pasalnya sudah mendekati masa-masa pencoblosan.

Dia juga mengajak seluruh masyarakat agar saling mengingatkan sehingga tidak terjadi fitnah dan ujaran kebencian di hari-hari mendekati Pemilu 2019.


"Soal ada impact negatif dari kampanye yang berujar kebencian, fitnah. Ya mari kita mengingatkan. Sekarang kan sudah mulai cooling down mendekati Pemilu," pungkasnya.

Sebelumnya, KPU menetapkan masa kampanye selama lima bulan. Terhitung sejak 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Sementara untuk kampanye model rapat umum hingga iklan di media massa ditetapkan selama 21 hari sebelum masa tenang yakni mulai tanggal 24 Maret hingga 13 April.


Simak Juga 'Konten Hoaks Apa yang Paling Banyak Diidentifikasi Kominfo?':

[Gambas:Video 20detik]

(hil/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.