Dinkes Kabupaten Blitar Sebut Hanya 51% Rumah Bebas Jentik

Dinkes Kabupaten Blitar Sebut Hanya 51% Rumah Bebas Jentik

Erliana Riady - detikNews
Kamis, 07 Feb 2019 14:10 WIB
Foto: Erliana Riady
Blitar - Kesadaran masyarakat Blitar akan pentingnya menjaga kebersihan masih rendah. Itu menjadi salah satu penyebab mewabahnya penyakit Demam Berdarah (DB).

Dari survei yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Blitar sejak awal tahun 2018 hingga sekarang, hanya 51% rumah yang dinyatakan bebas jentik.

Wabah DB ini tidak lepas dari makin tingginya populasi nyamuk aedes aegypti. Seperti pengetahuan yang jamak beredar, nyamuk berkembang biak di genangan air. Itu artinya, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), harus menjadi kesadaran setiap orang.

"Survei kami setahun belakangan ini, rumah yang bebas jentik itu hanya 51%. Ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan rumahnya dan minimnya gerakan PSN dilakukan atas kesadaran sang pemilik rumah," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Pemkab Blitar, Eko Wahyudi saat ditemui di kantornya, Jalan Semeru Kota Blitar, Kamis (7/2/2019).

Menurut Eko, gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik) terbukti efektif mengurangi pengembangbiakan nyamuk penyebab DB. Karena fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, bukan jentiknya.

"Kalau fogging jangan ditanya. Selama 2018 lalu kami fogging sebanyak 70 kali. Merata di 22 kecamatan se Kabupaten Blitar. Dan ini rutin dilakukan tiap Jumat," tambahnya.

Eko melanjutkan, peran serta masyarakat sangat menentukan dalam penanganan DB. Dan program PSN dengan cara 3M Plus harus terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun. Khususnya di musim hujan.

Program PSN yakni menguras, menutup dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Sedangkan 3M Plus ialah segala bentuk kegiatan pencegahan. Seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Diantaranya, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur.

"Kalangan masyarakat pedesaan sangat rendah kesadaran menjaga kebersihan lingkungannya. Kami mencatat daerah yang endemis tinggi yakni Kecamatan Srengat, Ponggok, Udanawu dan Kanigoro," pungkasnya.

Dari informasi yang dihimpun detikcom, ada 279 pasien DB di Kabupaten Blitar pada Rabu (6/2). Kini jumlahnya bertambah menjadi 307 pasien. Lima di antaranya sudah meninggal dunia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.