Prabowo Sebut Perang Adalah Langkah Terakhir: Perang Hanya Kalau Terpaksa

Prabowo Sebut Perang Adalah Langkah Terakhir: Perang Hanya Kalau Terpaksa

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 11 Jun 2025 12:51 WIB
Presiden Prabowo Subianto usai rapat terbatas bersama para menteri di bawah koordinator perekonomian di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Presiden Prabowo Subianto (Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyebut tidak ada bangsa waras yang menghendaki adanya perang. Menurutnya, perang merupakan kegiatan dekstruktif dan menimbulkan kehancuran.

"Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Perang adalah kegiatan manusia yang destruktif. Perang adalah menimbulkan kehancuran," kata Prabowo saat membuka acara Indonesia Defence 2025 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2025).

Prabowo menyinggung negara yang menjajah Indonesia. Pertempuran melawan penjajah, sebutnya, terjadi karena terpaksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sangat hormat sama tamu, saking hormatnya ada tamu yang ratusan tahun nggak mau pergi dari Indonesia terpaksa kita harus bertempur," ujarnya.

Prabowo menegaskan perang adalah langkah terakhir. Perang bisa dilakukan dalam keadaan terpaksa.

ADVERTISEMENT

"Tapi saya tegaskan bagi kita perang itu adalah yang terakhir, kita perang hanya kalau terpaksa," tutur Prabowo.

Mengutip ajaran terdahulu, Prabowo menekankan lebih baik mati daripada dijajah kembali. Prabowo menegaskan sikap Indonesia menghormat semua bangsa.

"Tapi kalau terpaksa kita punya ajaran daripada nenek moyang kita. Lebih baik kita mati daripada dijajah kembali. Kita tidak mau disuruh-suruh oleh siapapun, kita akan hormat semua negara, kita akan hormat dan kerjasama sama mereka. Dan kita harus beri contoh kepada semuanya," ujarnya.

Simak juga Video: Prabowo Sebut Belanda Rampas US$ 31 T Selama Menjajah Indonesia

(eva/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads