Pohon natal setinggi 7,5 meter ini kemudian dipamerkan di ruang perpustakaan kampus yang terletak di Jalan Siwalankerto.
Kepala Perpustakaan Petra Dian Wulandari mengatakan meneruskan tradisi sebelumnya, pihaknya memang sengaja menghadirkan suasana dan semangat baru dalam setiap natal. Bahkan khusus untuk tahun ini, Dian mengaku berada di balik konsep bahan dan filosofinya.
Konsep ini kemudian diwujudkan oleh dosen luar biasa program studi Desain Komunikasi Visual UK Petra, Trimatra Bagoes.
"Pohon natal ini dibuat hasil kolaborasi saya dan dosen Luar Biasa DKV UK Petra, Trimatra Bagoes," kata Dian saat ditemui detikcom di perpustakaan lantai 6 UK Petra, Minggu (23/12/2018).
Sebagai konseptor dan penggagas awal, Dian menjelaskan dipilihnya sangkar sebagai bahan utama bukan tanpa makna. Sangkar dalam konteks ini merupakan simbol ketidakmuliaan dan belenggu manusia karena diakibatkan dosa-dosa yang telah dilakukan sehingga manusia menjadi terisolir dari Sang Pencipta.
"Saya ingin mengajak semua memahami bahwa meski telah kehilangan kemuliaan Allah, namun Yesus Kristus lahir dalam Natal, menjadi manusia," tutur Dian.
![]() |
Dian mengungkapkan, untuk membuat pohon natal unik ini setidaknya dibutuhkan sekitar 219 sangkar bambu yang dipesan langsung dari Lamongan. Usai disusun, pohon dari ratusan sangkar bambu ini juga dipercantik dengan pernak-pernik serta lampu.
Proses pembuatannya sendiri menghabiskan waktu selama dua minggu. Namun diakui Dian, selama proses pembuatan, pihaknya mengaku cukup kesulitan untuk mencari bahan bakunya karena di Surabaya tidak ada yang menjual sangkar dalam jumlah besar. Ia pun harus keliling ke luar daerah.
"Jumlah total ada 219 sangkar. Dan kami memesan khusus dari Lamongan. Untuk pengerjaannya sendiri sekitar 2 minggu," lanjut Dian.
Lalu berapa biaya yang dibutuhkan? Dian mengatakan seluruh dana untuk pembuatan pohon natal itu berasal dari kampus. Namun ia tidak mau menyebut detil total berapa anggaran yang telah dikeluarkan. "Yang pasti lebih dari Rp 10 juta," beber Dian.
Baca juga: Pohon Natal Ramah Lingkungan Ala UK Petra |
Salah satu mahasiswa UKP Dian Rosario Sutanto mengaku mengapresiasi pohon Natal dari sangkar yang dibuat pihak kampus. Menurutnya, selain terbuat dari material yang unik, tema pohon Natal yang diusung juga sesuai dengan pesan dari pesan yang jadi bahan utamanya.
"Pohon natal ini unik karena menggunakan material yang tidak biasa. Material yang dipilih pun juga memiliki makna tertentu, sehingga bisa dikatakan bahwa pohon natal ini telah didesain dengan baik," kata mahasiswa Desain Visual Komunikasi itu.
"Pohon Natal ini juga menarik karena mengangkat hubungan antara manusia, dosa, dan Sang Pencipta. Sebagaimana manusia yang masih terkurung oleh dosa dan membutuhkan bimbingan Tuhan untuk kembali padanya," tandasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini