"Tidak ada program tentang ganjil genap untuk Jatim, titik," kata Pakdhe Karwo sapaan akrabnya saat ditemui wartawan di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (4/12/2018).
Sebelumnya, kebijakan ganjil genap ini muncul karena Dinas Perhubungan Jatim mengadakan acara Focus Group Discussion (FGD) tentang pemberlakuan kebijakan ganjil genap. Namun, Pakdhe Karwo membantah hal ini. Dia menyebut FGD itu hanya permintaan Menteri Perhubungan dalam konteks melakukan diskusi terkait ganjil genap.
"Saya dapat perintah langsung dari Menteri Perhubungan bahwa Jatim harus lakukan diskusi soal ganjil genap, itu saja," tegas Pakdhe Karwo.
Selain itu, Pakdhe Karwo mengimbau seluruh masyarakat, termasuk komunitas ojek online hingga warga agar tidak percaya wacana itu. "Sekali lagi saya tegaskan di Jatim tidak ada konsep ganjil genap," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengimbau agar Kota Surabaya beserta Gerbangkertosusila-nya agar segera menerapkan kebijakan ganjil genap. Aturan ini dianggap dapat mengurangi kemacetan.
"Kita ketahui bahwa di Jabodetabek kita relatif terlambat. Oleh karena itu, saya mengimbau ingin membantu Kota Surabaya, kami siap membantu Pak Kepala Dishub untuk menata transportasi di Surabaya," kata Bambang di Surabaya, Senin (4/12/2018).
Saksikan juga video 'Sistem Ganjil-Genap Akan Berlaku di Malang dan Surabaya?':
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini