Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku dalam pertemuan tersebut, delegasi Kota Kitakyushu telah menyepakati akan membantu pengawasan pengolahan limbah medis di Surabaya.
"Nanti mereka kita undang untuk menjadi tim. Semakin banyak yang dilibatkan, semakin baik," kata Risma di ruang kerjanya Balai Kota Surabaya, Kamis (22/11/2018).
Menurut Risma, Pemkot Kitakyushu dilibatkan dalam pengolahan limbah medis ini bukan tanpa alasan. Karena menangani limbah medis tidak semudah menangangi limbah sampah pada umumnya. Untuk itu, Risma membutuhkan ahlinya untuk membantu mengawasi dalam pengolahannya nanti.
"Supaya ada jaminan keamanan dan transfer pengetahuan agar kita bisa mengoperasikannya sendiri nantinya," kata mantan kepala Bappeko Surabaya itu.
Selain menggandeng Pemkot Kitakyushu, Risma juga akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tujuannya, terang Risma, untuk mengawasi proses pembangunan sejak awal hingga selesai.
"Untuk pencegahan, supaya tidak ada masalah saat proses pengerjaan dan KPK sudah siap membantu. Tinggal, kita buatkan surat," kata perempuan alumnus ITS.
Pembangunan proyek pengolahan limbah medis sendiri akan dimulai awal tahun 2019. Sedangkan tempatnya direncanakan di kawasan Tambak Osowilangon.
Jika terwujud, proyek pengolahan limbah medis tersebut bakal menjadi proyek percontohan. Sebab baru Surabaya dan satu-satunya yang ada di Indonesia. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini