Menurut Risma, pembangunan rumah pengolahan limbah rumah sakit di Surabaya sangat mendesak. "Saya akan coba bicara dan menghadap presiden bagaimana proses ini (bantuan Kitakyushu) ini dilanjutkan," kata Risma saat ditemui di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya, Senin (6/8/2018).
Kata dia, rencana bantuan dari Pemkot Kitakyushu yang awalnya berupa pembangunan berubah menjadi bantuan studi kelayakan atau feasibility study (FS). Dari hasil pertemuannya beberapa waktu di Kitakyushu, pembangunannya sangat murah.
"Kami akan dibantu untuk FS-nya pengolahan air limbah rumah sakit, kalau hitungan mereka sangat murah sekali biayanya," ungkap Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap bisa segera terealisasi tahun depan. Disebabkan, pengolahan limbah rumah sakit sangat mendesak. "Ya nanti tahun depan harus realisasi, karena rumah sakit sekarang kesulitan buang limbah rumah sakitnya. Sekarang harus buang di Cilengsi yang jaraknya sekian ratus kilometer, ditambah risikonya tinggi sekali. Makanya kami harus bangun sendiri," tambahnya.
Untuk mekanisme jika tempat pengolahan limbah rumah sakit sudah dibangun, Risma mengaku akan menerapkan rumah sakit membayar pemkot, karena melakukan pengelolaan limbah rumah sakit. "Kami bangun kemudian rumah sakit bayar untuk pengolahannya," pungkas Risma.
Tonton juga video: 'Resahkan Warga, TPS Liar di Rancaekek Bandung Ditutup!'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini